Pemberian Bintang Mahaputera untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah Jadi Polemik, Begini Penjelasan Presiden Jokowi
RIAU24.COM - Pemberian anugerah Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Jokowi kepada politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon, telah mengundang polemik dan beragam tanggapan. Khususnya dari kalangan pendukung Jokowi. Sebab, keduanya dikenal kritis terhadap pemerintahan Jokowi. Lalu bagaimana tanggapan Jokowi?
Terkait hal itu, Presiden Jokowi menyatakan penganugerahan itu telah melalui pertimbangan matang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Selain itu, dirinya juga tak bermusuhan dengan kedua tokoh kritis itu.
"Ya ini penghargaan diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara, dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa," ujar Jokowi, usai Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2020.
Dilansir cnnindonesia, Jokowi juga tak menampik bahwa pemberian penghargaan itu sempat dipertanyakan publik. Sebab, keduanya kerap mengkritik. Namun menurutnya, kritik itu tak berarti membuat kedua pihak bermusuhan.
"Misal ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon, ya berlawanan dalam politik, kemudian berbeda dalam politik itu bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Inilah yang namanya negara demokrasi," katanya.
Jokowi juga mengaku berteman baik dengan Fahri dan Fadli meski kerap mendapat kritik dari keduanya. "Jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berkawan baik dengan Pak Fadli Zon. Inilah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke Pak Fahri dan Fadli," ujarnya lagi.
Sementara itu, Fahri mengatakan, sebagai negara demokrasi saat ini yang terpenting adalah mengedepankan demokrasi. Apalagi saat ini pemerintah tengah menghadapi pandemi Covid-19.
"Itu yang tadi beliau sampaikan sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasinya sekarang kan lagi Covid. Jadi saya kira itulah momennya sekarang untuk mempersatukan bangsa," ucap Fahri.
Bagaimana pun, lanjut Fahri, Jokowi adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara. "Saya sering bilang bahwa presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan tapi juga kepala negara. Pada momen-momen 17-an seperti ini, presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol, menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol kita," katanya.
Sedangkan Fadli Zon menyebut penghargaan dari Jokowi itu adalah bentuk kehormatan baginya dan Fahri sebagai pimpinan lembaga tinggi negara DPR. Tak hanya itu, penghargaan bintang jasa itu juga merupakan penghargaan untuk rakyat.
"Tentu penghargaan ini adalah penghargaan kepada rakyat juga karena sama-sama menjaga demokrasi, dari kepala negara, dari presiden. Tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi, kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia," tutur Fadli.
Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan ucapan terima kasih atas pemberian penghargaan tersebut mengingat dirinya dan Fahri selama ini kerap berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.
"Kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita, dengan berbagai perbedaan itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju dan tetap kuat untuk check and balances," ujarnya lagi. ***