Menu

Suzuki Catat Penjualan yang Positif, Mobil ini Jadi Yang Terlaris

Muhammad Iqbal 20 Nov 2020, 19:45
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Meskipun penjualan di tengah pandemi Covid-19, PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan laporan penjualan sepanjang Oktober 2020 yang dinilai positif.

Dilansir dari Tempo.co, pada penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) total penjualan mencapai 5.715 unit atau 12,4 persen pangsa pasar. Kemudian wholesales (pengiriman unit dari pabrik ke dealer) tercatat sebesar 5.143 unit atau 10,5 persen pangsa pasar.

4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra menjelaskan jika meski pasar otomotif masih lesu karena terdampak pandemi virus corona baru (Covid-19), capaian penjualan Suzuki semakin stabil. "Di bulan September dan Oktober, kami berhasil mencatat angka penjualan mendekati 6.000 unit," ujarnya, Jumat, 20 November 2020.

"Kami berharap industri otomotif Indonesia semakin pulih dan stabil kembali menjelang akhir tahun," kata dia.

Dia menambahkan jika stabilnya angka penjualan Suzuki ini didominasi oleh New Suzuki Carry Pick Up sebanyak 3.363 unit atau sekitar 64 persen dari penjualan retail Suzuki di bulan Oktober. Kemudian disusul Suzuki XL7 sebagai SUV unggulan Suzuki yang berkontribusi sebesar 11 persen dan All New Suzuki Ertiga, mobil kebanggaan keluarga, yang menyumbang 8 persen.

Angka penjualan Suzuki pada bulan Oktober lalu yang kembali stabil ini didominasi produk-produk buatan Indonesia sebesar 95 persen. Mobil Suzuki yang memiliki tingkat muatan komponen lokal yang tinggi hingga 85 persen ini masih menjadi pilihan utama, baik di pasar otomotif nasional maupun internasional.

Karena selain mendominasi angka penjualan Suzuki di Indonesia, produk buatan dalam negeri ini juga turut berkontribusi pada angka ekspor Suzuki dengan capaian ekspor selama Oktober 2020 sebesar 4.190 unit. 

"Terima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Suzuki. Tentunya dukungan dan kepercayaan dari masyarakat semakin memotivasi kami untuk terus berkontribusi dalam menstimulus pasar. Sehingga dalam berbagai hal, baik ekonomi, industri, dan sektor lainnya bisa kembali stabil dan pulih seperti sedia kala," kata dia lagi.