RIAU24.COM - Saat mengendarai kendaraan di jalan raya, kendali kendaraan harus diperhatikan agar tetap pada jalur. Selain fokus ke jalanan, pengemudi juga harus memperhatikan posisi tangan saat memegang kendali, terutama setir mobil.

Seperti dilansir dari Okezone.com, Kamis, 10 Desember 2020, ada posisi terbaik ketika tangan memegang setir untuk menciptakan rasa nyaman saat mengemudi. Awalnya, banyak anggapan posisi tangan saat memegang setir sebaiknya berada pada posisi 10 dan 2 seperti pada jam.

Penempatan memberikan kendali paling besar, bahkan saat melakukan manuver mendadak. Posisi tersebut dianggap paling aman selama bertahun-tahun yang lalu, hingga akhirnya masalah ditemukan.

Posisi tangan yang lebih tinggi dapat memberikan cengkraman yang lebih baik, tapi tangan akan berada jalur kantung udara (airbag) jika meledak. Saat kantung udara mengembang ke atas, tangan berpotensi tersangkut ke wajah dan mematahkan hidung atau menyebabkan cedera kepala.

Kemudian, reaksi kimia yang memicu kantung udara juga dapat menimbulkan bahaya keamanan. Saat mobil merasakan tabrakan, gas nitrogen akan menyebarkan kantung udara untuk melindungi bagian atas dan kepala pengemudi jika mereka terlempar ke depan.

Tapi, jika tangan mereka terlalu dekat dengan kantung udara saat terbuka, bahan kimia super panas dapat menyebabkan kerusakan kerusakan tambahan.

Untuk menghindari risiko ini, AAA dan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional menyarankan memegang roda kemudi pada posisi 9 dan 3 seperti pada jam.

Kondisi tersebut akan memberikan pengungkitan yang cukup sekaligus menjaga lengan agar tidak menghalangi jalur kantung udara. Bahkan, beberapa ahli juga ada yang merekomendasikan posisi tangan lebih rendah lagi, yakni pada angka 8 dan 4.

Meskipun begitu, posisi 9 dan 3 sudah sangat cukup dan paling disarankan. Penting untuk mengikuti saran dan tips keselamatan. Meskipun terkesan sepele, tapi berperan besar untuk mencegah terjadinya kecelakaan.