Mutasi Covid-19 Menyebar, Dunia Tutup Pergerakan orang Inggris
RIAU24.COM - Berbagai negara di dunia menutup pergerakan orang dari Inggris . Langkah tegas ini diambil menyusul ditemukannya mutasi virus corona Covid-19 yang menyebar sangat cepat sejak akhir pekan lalu.
Pemerintah Inggris menyatakan penyebaran tersebut di luar kendali dan meminta warganya untuk diam di rumah, kecuali darurat dan penting.
Hingga kemarin tercatat Prancis, Jerman, Irlandia, Belgia, Italia, Bulgaria, Finlandia, dan Denmark menjadi negara Eropa yang melarang arus perjalanan dari Inggris dengan durasi yang berbeda-beda. Di luar Eropa, sejumlah negara Amerika, Afrika, dan Asia juga mengambil langkah serupa, termasuk Bali, Indonesia, dan Arab Saudi.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson merespons situasi ini dengan menggelar pertemuan darurat COBRA untuk mendiskusikan kesehatan dan ekonomi negara menyusul dikucilkannya Inggris dari dunia internasional. Apalagi, negara seperti Prancis juga melarang pengiriman barang melalui darat, air, udara, dan rel.
"Hanya barang-barang yang dikirim tanpa pendamping yang akan diperbolehkan masuk ke Prancis. Tapi, arus pergerakan orang dan barang dari Prancis menuju Inggris tidak akan terpengaruh," ujar pemerintah Prancis, dikutip Sindonews dari Euro News. Meski demikian, situasinya menjadi kacau. Ribuan truk kini terdampar di perbatasan.
Pelabuhan Dover juga menyatakan semua terminalnya ditutup sehingga tidak ada perahu yang diperbolehkan masuk atau keluar sampai pemberitahuan selanjutnya dari pemerintah. Kereta Eurostar jurusan London-Paris, London-Lille, London-Brussels, dan London-Amsterdam juga batal beroperasi pekan ini.