Serangan Teroris Guncang Bandara Yaman, 26 Orang Tewas
RIAU24.COM - Korban tewas dalam serangan mengerikan di bandara Aden, Yaman , pada hari Rabu bertambah menjadi 26 orang. Bandara itu diserang sesaat setelah sebuah pesawat yang membawa rombongan kabinet baru pemerintah negara itu dari Riyadh, Arab Saudi, mendarat.
Pemerintah baru Yaman mengecam serangan tersebut, yang menurut mereka dilakukan oleh kelompok teroris yang pengecut.
Korban tewas awalnya dilaporkan mencapai belasan orang. Namun, sumber medis kepada AFP, Kamis (31/12/2020), memperbarui data korban meninggal menjadi 26 orang dengan lebih dari 50 orang lainnya cedera.
Kabinet baru pemerintah Yaman dibentuk di Arab Saudi di saat negara di Afrika itu dilanda perang saudara antara pasukan pemerintah dengan pasukan pemberontak Houthi.
"Sedikitnya dua ledakan terdengar saat anggota kabinet meninggalkan pesawat," kata koresponden AFP yang berada tak jauh dari lokasi serangan mengutip dari Sindonews. Kamis (31/12/2020).
Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik mengatakan semua anggota kabinet baik-baik saja. Namun serangan itu menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi pemerintah yang dimaksudkan oleh Arab Saudi untuk menyatukan dua sekutunya dalam perang melawan pemberontak Houthi yang berpihak pada Iran.
Beberapa jam setelah serangan itu, ledakan kedua terdengar di sekitar istana kepresidenan Maasheq Aden di mana anggota kabinet termasuk PM Maeen serta Duta Besar Arab Saudi untuk Yaman, Mohammad Said al-Jaber, telah diamankan.
Sumber keamanan setempat mengatakan tiga peluru mortir telah mendarat di aula bandara. Belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mengaku telah menjatuhkan pesawat tak berawak Houthi yang sarat bahan peledak yang menargetkan istana presiden Yaman.
"Kami dan anggota pemerintah berada di ibu kota sementara Aden dan semua orang baik-baik saja," tulis PM Maeen di Twitter
"Tindakan teroris pengecut yang menargetkan bandara Aden adalah bagian dari perang yang dilancarkan terhadap negara Yaman dan orang-orang hebatnya."