Xanana Gusmao Tuai Kecaman Publik, Usai Lakukan Kunjungan Terhadap Seorang Pendeta yang Terjerat Kasus Pedofil
RIAU24.COM - Xanana Gusmao, pahlawan kemerdekaan dan mantan presiden Timor Leste, telah menuai kecaman setelah dituduh menutupi kejahatan seorang pendeta Amerika yang akan diadili minggu depan dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di Asia Tenggara yang mayoritas Katolik.
Pertemuan kontroversial itu berlangsung pada 26 Januari - ulang tahun ke-84 yang mengaku sebagai pedofil Richard Daschbach - di sebuah kediaman pribadi di Dili di mana ia menjadi tahanan rumah setelah didakwa dengan 14 dakwaan pelecehan seksual terhadap anak, serta pornografi anak dan domestik. kekerasan.
Dalam video yang diambil pada pertemuan tersebut, yang diliput oleh media lokal, Gusmão, juga mantan perdana menteri, terlihat memeluk mantan pastor itu dan memberinya kue.
Terlahir dari seorang pekerja baja di Pennsylvania, Daschbach ditahbiskan di St Mary's Mission Seminary di Chicago pada tahun 1965. Dua tahun kemudian, dia dikirim ke Timor Leste oleh Society of the Divine Word yang berbasis di Chicago, kongregasi misionaris terbesar di Gereja Katolik, dengan 6.000 misionaris di 70 negara.
Pada pertengahan 1980-an, Daschbach mendirikan Topu Honis, sebuah panti asuhan dan tempat penampungan wanita di Oecusse, daerah kantong terpencil di wilayah yang saat itu dikuasai Indonesia, yang ia kelola selama lebih dari 30 tahun. Dia juga seorang pahlawan perang yang berjasa menyelamatkan nyawa ratusan anak dan pengungsi selama krisis kemerdekaan berdarah Timor Timur pada tahun 1999.
Namun pada 2018, dia jatuh cinta setelah seorang wanita yang pernah tinggal di penampungan. Saat dihadapkan dengan tuduhan penyelidik gereja, Daschbach mengaku telah secara sistematis telah melecehkan sejumlah gadis yatim piatu di bawah asuhannya. Dia tidak mengungkapkan penyesalan apa pun dan kemudian dicopot oleh Paus Francis.