Tragis, Ditarik Dalam Bus Wanita Ini Jadi Korban Pemerkosaan Brutal Para Tentara, Alat Kelaminnya Dimasukkan Paku dan Batu
Laporan pemerkosaan telah beredar selama berbulan-bulan, tetapi komentar Fasika menandai pertama kalinya seorang pejabat Ethiopia menuduh perbudakan seksual sehubungan dengan konflik tersebut. Pejabat kesehatan tersebut mengatakan setidaknya 829 kasus kekerasan seksual telah dilaporkan di lima rumah sakit umum sejak konflik dimulai.
Delapan dokter lain di rumah sakit mengatakan sebagian besar korban pemerkosaan menggambarkan penyerang mereka sebagai tentara pemerintah Ethiopia atau pasukan Eritrea.
Orang Eritrea telah membantu pemerintah pusat Ethiopia melawan bekas partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), dalam konflik yang melanda negara Tanduk Afrika itu. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengakui dalam pidatonya di depan parlemen pada 23 Maret bahwa 'kekejaman dilakukan dengan memperkosa wanita' dan berjanji bahwa pelakunya akan dihukum.
Baik pemerintah Ethiopia maupun pemerintah Eritrea menanggapi pertanyaan tentang kasus-kasus khusus yang diajukan oleh wanita dan dokter mereka, atau tentang tuduhan perbudakan seksual. Tidak ada dakwaan yang diumumkan oleh jaksa sipil atau militer terhadap tentara mana pun.
Namun, pejabat di kedua negara menekankan bahwa pemerintah mereka sama sekali tidak menoleransi kekerasan seksual.