RIAU24.COM - HILANGnya indera perasa saat makan atau minum membuat seseorang tidak mampu mendeteksi rasa manis, asam, pahit, asin dan sebagainya. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja namun lansia lebih cenderung mengalaminya karena fungsi indera perasa dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Dalam kedokteran, lidah yang kehilangan indra perasanya disebut ageusia. Saat ini, hilangnya indera perasa dikaitkan sebagai salah satu gejala infeksi virus Covid-19, tetapi ada juga beberapa penyebab lain dari kondisi tersebut.

Penyebab hilangnya sensori lidah bisa karena masalah kesehatan, efek samping obat tertentu termasuk kekurangan nutrisi antara lain karena  :

1. Demam flu

2. Infeksi sinus

3. Infeksi kerongkongan

4. Infeksi kelenjar ludah

5. Gangguan saraf seperti efek infeksi Covid-19

6. Kebiasaan merokok

7. Peradangan gusi

8. Efek samping obat-obatan seperti antibiotik, antidepresan, tiroid, kanker dan sebagainya

9. Penyakit autoimun sindrom Sjogren yang membuat mulut dan mata kering

10. Cedera pada kepala dan telinga

11. Kekurangan vitamin B12 dan Seng

Minum obat juga bisa menjadi faktor hilangnya indera perasa.

Hilangnya indera perasa lidah sebenarnya jarang terjadi dan biasanya terjadi pada 1 dari 1.000 orang. Namun, sejak pandemi terjadi, penderita Covid-19 sudah mengalami gejala tersebut. Namun, kehilangan indera perasa bukanlah kondisi yang mengancam jiwa tetapi masalah ini perlu ditangani untuk menentukan penyebabnya.

Cara menyembuhkan indera perasa juga perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mengganti obat atau mengurangi dosisnya. Untuk mempercepat proses penyembuhan, biasanya dokter akan memberikan suplemen zinc kepada pasien sesuai dengan kondisi seseorang