Analis Sebut Serangan Terhadap AS di Irak Bisa Menjadi Siklus yang Berbahaya
RIAU24.COM - Para analis memperingatkan jika milisi pro-Iran nekat "bermain dengan api” dengan menyerang kepentingan Amerika di Irak dan eskalasi serangan balas dendam baru-baru ini bisa menjadi hal yang lepas kendali. Diketahui, dua lusin roket ditembakkan ke pangkalan Ain Al-Assad di pemerintahan Anbar barat yang menampung pasukan Irak dan Amerika pada hari Selasa dalam serangan berani yang mengakibatkan dua anggota militer terluka.
Hamzah Mishaan termasuk di antara sejumlah warga sipil yang terluka akibat ledakan itu. Dia mempertanyakan mengapa warga sipil sekarang terjebak dalam pertempuran. “Saya sedang melihat dari jendela ketika ledakan meledak dan pecahan peluru menghantam kepala saya. Mengapa ini terjadi di daerah kita? Kami bukan bagian dari konflik ini,” kata Mishaan kepada Al Jazeera.
Jenderal Tahsin al-Khafaji dari Komando Operasi Gabungan Irak mengakui serangan menjadi lebih beragam. “Para teroris telah menggunakan berbagai cara untuk mencapai pangkalan. Kali ini rudal disembunyikan di bawah karung tepung. Saat ini kami sedang mengumpulkan barang bukti untuk mengidentifikasi pelakunya,” katanya.
'Otorisasi yang diperlukan'
Ada serangan sebelumnya di pangkalan di provinsi gurun Anbar Irak, yang menampung pasukan dari koalisi pimpinan AS melawan kelompok bersenjata ISIL (ISIS). Tapi operasi ini lebih besar dari yang sebelumnya. Jenderal Irak Hamad Namess mengatakan total 24 roket ditembakkan pada Selasa dari sebuah truk pengangkut tepung.