Paruresis, Gangguan Kecemasan di Toilet Umum
RIAU24.COM - Mungkin Anda tak menyadarinya. Nyatanya, pada sebagian orang yang mengalami paruresis, keinginan mereka untuk buang air –baik buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK)– mendadak hilang saat berada di toilet umum atau tempat-tempat tertentu yang membuat mereka merasa tidak nyaman untuk buang air, terutama buang air kecil.
Dijelaskan oleh Steven Soifer, Ph.D., yang merupakan CEO dari International Paruresis Association (IPA), bahwa paruresis adalah semacam kecemasan yang terjadi pada kandung kemih. Dalam situasi tertentu, orang dengan pauresis akan mengalami kesulitan buang air kecil di tempat umum.
Agar terhindar dari paruresis, Anda pun perlu mengetahui berbagai penyebab yang mungkin memicu Anda terkena gangguan buang air kecil ini.
Dilansir dari situs resmi International Paruresis Association (IPA), sekitar 21 juta orang Amerika menderita gangguan paruresis yang juga dianggap sebagai gangguan kecemasan sosial. Rata-rata dari mereka merasa sulit untuk buang air kecil, dimana terdapat keramaian, baik di rumah mereka sendiri atau fasiltas umum.
Dijelaskan dalam WebMD, kondisi tersebut berkaitan dengan otot sfingter yang terkunci saat orang dengan paruresis melihat orang lain di toilet umum. Otot-otot yang seharusnya mengontrol aliran urine dari kandung kemih tersebut membeku, sehingga saat mengalami paruresis, Anda akan kesulitan buang air kecil.
Karena berhubungan dengan masalah sosial, maka gangguan ini kemudian digolongkan ke dalam gangguan kecemasan sosial. Selain penyebab di atas, ada beberapa hal yang dapat memicu Anda mengalami paruresis, yakni sebagai berikut:
1. Rasa membutuhkan privasi
Kurangnya privasi dalam toilet umum sangat mungkin membuat Anda mengalami paruresis. Hal ini terutama terjadi pada pria, yang pada toilet umum biasanya hanya dibatasi oleh sekat, atau bahkan tidak.
2. Toilet yang terlalu ramai
Melihat banyak orang yang tidak dikenal dalam toilet dapat memicu seseorang mengalami paruresis. Hal ini karena membuat mereka merasa tidak nyaman, terlebih lagi saat harus bertemu dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya sebelum. Keinginan buang air kecil pun akan menghilang.
3. Emosi yang tidak stabil
Kecemasan, rasa marah, takut, atau perasaan tertekan juga bisa mempersulit urine keluar dari kandung kemih.
Setelah mengetahui berbagai penyebab di atas, Anda juga harus mengetahui berbagai tanda dan gejala ketika seseorang mengalami paruresis, seperti dilansir dari Verywell Mind berikut ini. Bisa jadi, Anda pun pernah mengalaminya:
- Ada rasa takut orang lain mengetahui ketika Anda akan menggunakan toilet.
- Tidak bisa menggunakan kamar kecil selain di rumah.
- Menghindari berbagai acara karena takut harus ke toilet umum.
- Tidak minum karena menghindari toilet umum.
- Munculnya pikiran negatif saat akan menggunakan toilet umum.