RIAU24.COM -  Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu, 4 Agustus 2021 mengatakan bahwa anak-anak ternyata tidak perlu divaksinasi sebelum melakukan kegiatan sekolah offline. Dalam briefing seperti yang dilansir oleh Riau24.com dari India.com, Dr. Katherine O’ Brien, anggota komite ahli Covid WHO mengatakan, “Tidak ada persyaratan bagi remaja atau anak-anak untuk harus divaksinasi untuk bersekolah. Hal itu seharusnya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk bersekolah. Vaksin ini hanyalah tentang perlindungan orang dewasa di sekitar mereka, yang benar-benar memiliki lebih banyak risiko penyakit.”

Dr Katherine, selama pengarahan juga menekankan fakta bahwa sekolah harus tetap buka.

Pada Rabu, WHO juga menyerukan moratorium dosis booster vaksin Covid-19 hingga akhir September.

Apa Kata Direktur AIIMS:

Uji coba Covaxin Bharat Biotech untuk anak-anak saat ini sedang berlangsung dan hasilnya diharapkan akan dirilis pada bulan September, direktur AIIMS Randeep Guleria mengatakan sebelumnya.

Pada hari Jumat, kepala AIIMS mengatakan bahwa anak-anak di India dapat mulai mendapatkan vaksinasi pada September 2021.

“Dalam beberapa minggu mendatang atau pada bulan September vaksin harus tersedia untuk anak-anak. Kami kemudian harus memulai sekolah secara bertahap seperti yang telah kami lakukan untuk usia 18-45 tahun dan itu juga akan memberikan lebih banyak perlindungan kepada anak itu dan lebih banyak kepercayaan kepada publik bahwa anak-anak itu aman.” PTI mengutip Dr Guleria.

Uji coba dilakukan dalam tiga tahap dengan memisahkan anak-anak ke dalam kategori sesuai dengan usia mereka.

Uji coba pertama dimulai pada kelompok usia 12-18 tahun diikuti kelompok usia 6-12 tahun dan 2-6 tahun yang sedang menjalani uji coba.