Menu

3 Jenis Diet Ini Populer di Masa Pandemi, Cari Tahu Manfaat dan Efek Sampingnya

Muhammad Iqbal 7 Aug 2021, 13:25
google
google

RIAU24.COM -  Memiliki tubuh ideal adalah dambaan setiap orang, namun sejak adanya pandemi, banyak yang mengeluhkan bentuk tubuhnya yang semakin membesar!

Karena, saat duduk di rumah, tidak banyak aktivitas berkeringat yang bisa dilakukan selain banyak yang gagal mengontrol pola makannya. Tak heran banyak yang mencari cara diet yang tepat untuk dilakukan saat pandemi. Namun nyatanya tidak semua jenis diet cocok untuk setiap individu bahkan reaksinya berbeda-beda. Ada yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet keto dan sebaliknya.

Bagi mereka yang ingin memulai diet, berikut adalah tiga diet populer saat ini. Cari tahu manfaat dan efek sampingnya sebelum mencobanya!


1. Diet keto

Diet keto mengadopsi pola diet kaya lemak dan mengurangi asupan karbohidrat. Tubuh manusia biasanya menggunakan glukosa sebagai pengganti karbohidrat sebagai energi. Dalam diet keto, energi akan didapat dari proses pembakaran lemak. Ini akan meningkatkan metabolisme, menjaga kadar gula darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Diet ini juga sangat cocok untuk penderita diabetes atau epilepsi.

Namun, diet keto bisa memicu kondisi yang disebut keto flu, yaitu gejala seperti sembelit, sulit tidur, sakit kepala dan sebagainya. Biasanya terjadi pada tahap awal diet.

2. Puasa Intermiten

Puasa intermiten adalah diet yang mempraktikkan nutrisi hanya pada waktu-waktu tertentu. Salah satu caranya adalah 5:2 yaitu makan normal selama lima hari dan puasa selama dua hari. Ada juga yang berpuasa selama delapan jam dan makan sebelum kembali berpuasa. Diet ini telah terbukti meningkatkan metabolisme, meningkatkan kadar insulin dan hormon serta meningkatkan produksi sel induk.

3. Diet paleo

Metode diet ini mengacu pada pola makan orang-orang pada periode Paleolitik di mana mereka lebih banyak mengonsumsi makanan segar seperti buah-buahan, ikan, sayuran, kacang-kacangan dan daging tanpa lemak. Selain baik untuk menurunkan berat badan, diet ini juga dipercaya dapat menyeimbangkan tekanan darah namun sebuah penelitian di Australia yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition menemukan hal tersebut berbahaya.

Studi tersebut menjelaskan diet paleo mampu meningkatkan biomarker darah tinggi dan berhubungan dengan penyakit jantung. Selain itu juga mampu berdampak pada kelancaran usus.