Sejarah Panjang Seragam Loreng Polri, Rampasan Perang dari NICA Hingga Jadi PDL Brimob
Pemakaian seragam oleh RPKAD tidak terlepas dari penyerahan semua aset perang dari Belanda pasca peristiwa pemberontakan PRRI dan Permesta.
Sebab saat pemberontakan PRRI dan Permesta ada campur tangan peranan Amerika Serikat (AS). Untuk menutup malu Amerika Serikat saat itu memberikan program ganti rugi yang digelar lewat USAID, semua satuan TNI dan Polri di kala itu di bawah kepemimpinan Soekarno, menggunakan loreng macan tutul," demikian seperti dituliskan.
Tetapi satuan TNI-Polri mulai meninggalkan motif loreng 'macan tutul' tahun 1961, menjelang Operasi Mandala. Kemudian mengganti sesuai kekhasan masing-masing satuan, seperti RPKAD, Menpor (Resimen Pelopor, cikal bakal Gegana-red), KKO (Korps Komando Operasi, sekarang Marinir-red), PGT (Pasukan Gerak Cepat, sekarang Paskhas TNI AU-red).
Di tahun tersebut secara resmi Menpor memakai seragam loreng Pelopor yang secara terbuka diperlihatkan dalam latihan Rimba Laut di Pelabuhan Ratu Sukabumi.
PDL khas Korps Brimob kedua yang kemudian dikenal sebagai loreng Pelopor merupakan asli milik pasukan Resimen Pelopor saat akan ditugaskan pada Operasi Mandala dalam kampanye Trikora.
Pemakai loreng motif garis mengalir khas Menpor mulai meredup di Tahun 1969-1970. Itu sebab Menpor dilikuidasi untuk restukturisasi internal Kepolisian yang mana PDL Menpor berganti PDL warna hijau rimba khas milik Brimob.