Seorang Wanita di Selandia Baru Meninggal Setelah Divaksin Pfizer, Penyebab Pasti Masih Diselidiki
RIAU24.COM - Kematian seorang wanita setelah vaksin Pfizer di Selandia Baru masih jadi perbincangan. Sebuah dewan pemantau keamanan vaksin independen menyebut kematian wanita itu "mungkin" sebab miokarditis, peradangan otot jantung.
Dilansir dari Okezone, Dewan pemantau itu juga mencatat terdapat masalah medis lain yang bisa "mempengaruhi hasil setelah vaksinasi".
Regulator Eropa menyebut miokarditis ialah efek samping "sangat jarang" dan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya. Hanya saja penyebab resmi kematian belum ditentukan.
Namun, Dewan Pemantau Keamanan Independen Vaksin Covid-19 menyebut miokarditis "mungkin karena vaksinasi".
"Ini adalah kasus pertama di Selandia Baru di mana kematian pada hari-hari setelah vaksinasi dikaitkan dengan vaksin Pfizer Covid-19. Sementara Center for Adverse Reactions Monitoring telah menerima laporan kematian lain pada seseorang yang baru saja divaksinasi, tidak ada yang dianggap terkait. untuk vaksinasi," sebutnya dalam sebuah pernyataan.
Kematian wanita itu masih diselidiki lebih lanjut dan seorang koroner bakal mengatur kasus ini. Hanya saja para pejabat belum merilis rincian lebih lanjut, termasuk usia wanita itu.
European Medicines Agency sudah menyoroti miokarditis sebagai efek samping "sangat jarang" dari vaksin Covid yang dibuat oleh Pfizer dan Moderna. Organisasi itu menambahkan kalau efek samping lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.