Denny Siregar Sebut Sistem Perlindungan Data Indonesia Lemah Setelah NIK Jokowi Diretas: Punya Presiden aja Bobol
RIAU24.COM - Jagat media sosial dihebohkan dengan bocornya Nomor Induk Kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo bocor ke publik.
Diduga, data tersebut berasal dari surat keterangan vaksinasi Covid-19 yang berasal dari aplikasi Pedulilindungi milik pemerintah.
Terkait hal itu, pegiat media sosial Denny Siregar mengaku heran bagaimana bisa data pribadi seorang presiden bisa bocor. Dia menilai sistem perlindungan data Indonesia yang lemah.
"Masalah lindung data di kita ini emang lemah banget. Bahkan punya Presiden aja bobol," tulis Denny Siregar di akun Twitternya, Jumat (3/9).
Data pribadi milik Denny Siregar juga pernah diretas. Data kependudukan miliknya saat itu dibocorkan ke media sosial hingga menuntut Telkomsel yang dinilai lalai memberikan akses ke pihak lain hingga terjadi kebocoran data.
"Itu kenapa gua tuntut @Telkomsel setinggi2nya atas data pribadi gua yg tersebar. Gua gak yakin menang krn gada sejarahnya bs menang. Tapi hrs beri pelajaran ke mrk," kata Denny Siregar.
Seperti diketahui, surat keterangan vaksinasi Covid-19 milik Jokowi bocor ke publik. Dari unggahannya tersebut, terpampang jelas identitas lengkap Jokowi mulai dari nama, tanggal lahir hingga NIK.
Barcode dua dimensi atau akrab dikenal dengan quick response code (QR code) juga terpampang tanpa disensor oleh pengunggahnya.
Selain itu, terdapat pula keterangan bahwa Jokowi sudah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk dosis kedua pada 27 Januari 2021.