Ingin Pecahkan Rekor, Pilot Perempuan Termuda Ini Terbang Solo Keliling Dunia Pakai Pesawat Kecil
RIAU24.COM - Zara Rutherford, perempuan asal Belgia ini hendak memecahkan rekor sebagai pilot perempuan termuda yang terbang solo keliling dunia. Jika berhasil, Rutherford akan memecahkan rekor tersebut di usianya yang menginjak 19 tahun.
Rutherford memulai perjalanan 51.000 kilometer menggunakan Shark Ultralight, pesawat microlight tercepat di dunia, pada 11 Agustus dengan melintasi lima benua, serta 52 negara (termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Kolombia).
Perjalanannya tersebut rencananya bakal ia tempuh dalam waktu tiga bulan.
Rutherford mengatakan bahwa perjalanannya itu tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai rintangan saat melintasi satu negara ke negara yang lain.
Misalnya saja saat berada di Alaska, ia harus menghadapi rintangan mulai dari perizinan atau visa, hingga cuaca yang kurang bersahabat.
Tak sampai situ saja, ia juga mengaku sedikit kesulitan karena meningkatnya kasus COVID-19. Hal itu membuat regulasi tiap negara bisa berubah kapan saja, termasuk soal pengetatan perbatasan.
Dengan meningkatnya pembatasan perjalanan, ia terkadang tidak diizinkan untuk melihat tempat-tempat lokal di beberapa negara.
"Meskipun saya tidak selalu diizinkan untuk pergi dan mengunjungi, berjalan-jalan dan melihat museum dan restoran, saya selalu dapat melihatnya dari udara dan itu sangat luar biasa," lanjutnya.
Meski ada banyak halangan melintang, Rutherford mengaku optimis bahwa ia bisa memecahkan rekornya pada pertengahan Januari 2022 mendatang.
Oleh sebab itu, ia sempat berpikir bahwa perjalanannya mengelilingi dunia akan mundur dari waktu yang sudah diperkirakan, hingga pertengahan Januari mendatang.
Jika berhasil, Rutherford bisa merebut dua gelar sekaligus yakni sebagai orang termuda di dunia yang keliling dunia menggunakan pesawat microlight dan perempuan termuda di dunia yang terbang solo keliling dunia.
Rekor dunia perempuan terbang solo keliling dunia saat ini masih dipegang Shaesta Waiz yang menyelesaikan perjalanan pada usia 30 tahun.
Rutherford berharap dia akan membuka jalan bagi anak perempuan serta perempuan yang menggeluti Science Technology Engineering Math (STEM) dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya.