Program Ngantor di Kampung, Solusi Bupati Alfedri Tuntaskan Sejumlah Persoalan Warga
RIAU24.COM - Dilantik Gubernur Riau, Syamsuar pada 21 Juni 2021 lalu, pasangan Bupati Siak Alfedri dan Wakil Bupati Siak Husni Merza saat ini kepemimpinannya genap berusia 6 bulan.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang sudah dituangkan ke dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) jangka periode 5 (lima) kedepan, diperlukan inovasi dan program yang menyentuh warga masyarakat.
Inovasi itu, salah satunya Program Bujang Kampung juga disampaikan dihadapan penghulu yang sudah dilantik, di Gedung Kesenian, Siak Rabu (29/12/2021). Bupati Siak Alfedri saat ditemui menyampaikan program Bupati bekerja ngantor di Kampung (Bujang Kampung) dimulai awal tahun 2022.
Program Bujang Kampung lahir menjawab atas sejumlah persoalan yang dialami warga kampung. Termasuk jemput bola berbagai urusan warga selesai.
"Hari ini kita luncurkan Program Bupati Bekerja Ngantor di Kampung (Bujang Kampung). Rencananya perdana program ini dimulai di salah satu kampung di Tualang. Dalam seminggu, hari Jum'at saya gunakan satu hari berkantor di kampung. Kita ingin menuntaskan urusan warga di kampung, mulai dari pelayanan administrasi seperti KTP, KK dan lain-lain. Kita selesaikan dalam sehari, kalau bisa cepat kenapa harus lambat,"kata dia.
Lanjutnya, mengantor seharian di kampung akan dilakukan secara bergiliranan, dari satu kampung ke kampung lainnya. Turun ke kampung akan membawa sejumlah Dinas terkait untuk membuka payanan administrasi bagi warga yang berurusan saat itu.
Urusan warga dibagi menjadi dua kategori berdasarkan solusi, yaitu jangka pendek dan jangka menengah, serta panjang.
”Ada urusan yang solusinya jangka pendek, bisa cepat. Ada yang perlu waktu seperti, Infrastruktur,"kata dia lagi.
Dari segi sektor, urusan yang dituntaskan
kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan, sertifikat rakyat, jaminan sosial, pertanian, peternakan, perikanan, UMKM, kepemudaan, rumah tinggal, dan sebagainya.
"Ada anak terancam putus sekolah, kita data langsung diatasi. Ada masalah transportasi untuk petugas kesehatan di daerah terisolir dan terpencil kita cari solusinya,"harapnya.
Demikian pula UMKM, sejumlah urusan dari kurangnya alat produksi, peralatan warung, hingga izin usaha langsung diberi solusi. Ribuan UMKM di perkampungan menerima manfaat dari program bupati berkantor di kampung.
Urusan lain yang dituntaskan adalah administrasi kependudukan. Selama ini, ada warga yang menunda pengurusan dokumen. Termasuk karena kendala akses.
"Kabupaten Siak termasuk daerah yang cukup luas. Ada warga tinggal di kampung di perkebunan. Aksesnya jauh. Sebagian layanan memang online, tapi tidak semua warga punya smartphone. Maka kita dekatkan layanan ke sana. Dengan mempunyai administrasi kependudukan yang baik, warga bisa mengakses program-program pemerintah," jelashya.(Lin)