Jadi Miliarder Setelah Menang Lotre, Pria Ini Berfoya-foya Sampai Bangkrut dan Jatuh Miskin
RIAU24.COM - Memenangkan sebuah lotre merupakan keberuntungan yang tidak terduga. Karena hadiah yang didapatkan bisa beratus-ratus hingga miliaran banyaknya. Uang yang didapat bisa bertambah berkali-kali lipat bila digunakan dengan benar. Seperti investasi dengan membeli bangunan atau membuka usaha.
Tapi ada juga orang yang gelap mata saat mendapatkan lotre yang begitu banyak. Seperti pria yang berasal dari Inggris ini. Ia memenangkan lotre, tapi bukannya menggandakan uangnya di jalan yang benar, malah menghabiskan uangnya dengan berfoya-foya. Bukannya makin kaya, tapi ia justru jatuh miskin.
Memenangkan lotre senilai 200 miliar
Saat memenangkan lotre, pria berkebangsaan Inggris bernama Michael Carroll ini berusia 19 tahun. Sebelumnya, ia bekerja sebagai pengemas biskuit yang hanya dibayar 204 poundsterling, atau sekitar Rp3 juta rupiah per minggunya. Jumlah ini tergolong kecil bila hidup di Inggris dengan biaya per bulannya mencapai Rp17 juta rupiah.
Pada tahun 2002, Carroll mencoba membeli sebuah tiket lotre dengan 1 poundsterling. Tak disangka-sangka ia sangat beruntung. Tiket lotre yang ia beli menang dalam pengundian. Ia menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah uang senilai Rp223 miliar.
Membeli aset dan berfoya-foya
Mendapatkan uang segepok, Carroll membeli rumah di Swaffham, Norfolk, yang ditaksir seharga Rp10 miliar dan beberapa mobil balap. Tak hanya itu, ia menghamburkan uangnya untuk berpesta setiap malam. Carroll berpuas-puas minum-minuman keras, memakai obat-obatan, serta meniduri 4.000 wanita. Ia menghabiskan 3.000 dollar AS atau sekitar Rp43 juta rupiah setiap harinya untuk dihamburkan.
Bukan hanya menghambur-hamburkan uangnya, Carroll juga meninggalkan istrinya saat ia mengandung 7 bulan. Tak kapok setelah rumah tangganya hancur, Carroll juga keluar masuk penjara sebanyak 30 kali. Selain karena meneror tetangganya, ia juga ditangkap atas kepemilikan kokain.
Kehidupan hancur dan bangkrut
Meski sudah membeli rumah yang amat mahal, tapi aset rumah itu tak dirawat dengan baik. Alhasil, rumah mewahnya itu pun mengalami banyak kerusakan. Rumah yang boborok itu pun harus dijualnya setelah dinyatakan bangkrut. Karena rumah itu mengalami banyak kerusakan, ia mengalami kerugian sekitar Rp8 miliar dari penjualan rumah tersebut. Carroll yang jatuh miskin harus tinggal di hotel khusus tunawisma.
Lantaran memiliki reputasi yang buruk, Carroll kesulitan mencari pekerjaan. Ia menjadi tukang sampah yang hanya dibayar Rp900 ribu per minggunya. Setelah itu ia pindah bekerja sebagai pengangkut batu bara di Moray, Skotlandia.
Kehidupan yang lebih buruk dari sebelum menang lotre
Seperti terjun bebas, kemampuan finansial Carroll bahkan lebih buruk dari sebelum ia memenangkan lotre. Saat ini, Carrol tinggal sendiri di flat sewaan dan hidup dengan sederhana. Bahkan, ia harus bekerja seminggu penuh tak mengenal hari libur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meski demikian Carroll mengatakan tidak pernah menyesali 10 tahun terakhirnya. Ia mengatakan lebih bahagia dengan apa yang ia jalani saat ini. Jika sebelumnya ia masih bisa mengumpulkan Rp900 ribu per minggunya, ia merasa lebih tenang hanya dengan beberapa poundsterling saja.
Berkaca dari kegagalan Carroll mengelola uang yang ia dapatkan hal ini dapat menjadikan banyak pembelajaran. Tak hanya soal foya-foya namun kehidupan masa depan akan terus berlangsung. Dengan mengelola secara bijaksana maka kehidupan juga akan berubah.