Ternyata Strict Parents Bisa Berdampak Buruk Bagi Anak, Begini Penjelasannya
Biasanya pola pengasuhan seperti ini dapat membuat anak tidak percaya diri, suka berbohong hingga depresi.
Mari kita bedah bersama, kehadiran orang tua semasa kecilnya apalagi harus mengikuti semua kemauan orang tua saat itu, menjadikan anak tidak percaya diri jika harus tampil di dunia luar.
Pasalnya, sebelum ia benar-benar berada dalam lingkup sosial, campur tangan orang tua selalu membuatnya maju dan tidak bisa mengambil keputusan secara mandiri. Hal itu yang menyebabkan kurangnya percaya diri dalam melakukan sesuatu yang besar.
Kedua suka berbohong, kehadiran orang tua dalam menempatkan standar dan tuntutan membuat anak senang berbohong demi terlihat baik dihadapan orang tuanya. Misalnya ketika orang tua meminta sesuatu, namun ia tidak bisa melaksanakannya, si anak tersebut lebih berani berbohong agar tidak kena marah atau terlihat seperti menuruti semua keinginan tersebut.
Terakhir depresi, ini adalah dampak yang paling besar bila pola asuh strict parents dijalankan tanpa ada dasar yang jelas. Setiap anak memiliki ekspresi dan kesukaan masing-masing.
Tak jarang, anak bahkan memiliki keinginan yang berbeda dengan orang tuanya. Perasaan tertekan atau beban yang ia miliki ketika tidak bisa mengabulkan keinginannya yang berbeda dari orang tua, lama-kelamaan akan menjadi bom besar yang kapan saja bisa meledak hingga menyebabkan depresi.*