Sudah Tahu Alasan Anies Baswedan Ubah Nama RSUD Jadi Rumah Sehat?
RIAU24.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi rumah sehat untuk Jakarta.
Total ada 31 RSUD di Ibu Kota yang namanya diganti. Tak hanya diganti namanya, logo puluhan RS itu juga diubah atau diseragamkan. Kenapa ini bisa terjadi?
Dikutip dari kompas.com, penjenamaan ini telah dibahas sejak 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kala itu menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan RSUD menjadi rumah sehat untuk Jakarta pada 2020.
Seiring dengan penjenamaan itu, Pemprov DKI juga menambah dua peran rumah sakit di Ibu Kota, yaitu promotif dan preventif.
Kata Anies, rumah sakit saat ini hanya memiliki dua peran, yaitu kuratif dan rehabilitatif.
"Nah, dengan penamaan baru ini, bagi penjenamaan ini, kami berharap masyarakat pun akan memandang rumah sehat dengan cara pandang berbeda daripada memandang RS," sebut Anies Baswedan.
Menurut Anies, penjenamaan dilakukan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit.
Masyarakat selama ini dinilai hanya datang ke rumah sakit saat tidak bugar. Dia berharap masyarakat juga datang ke rumah sakit saat mereka dalam keadaan sehat.
"Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," sebut dia.
Alasan lainnya terkait dengan psikologis masyarakat ketika mendengar istilah rumah sakit. Ketika mendengar rumah sakit, hal yang diingat oleh warga adalah tentang sakitnya.
"Bahwa sekarang kami menggunakan istilah rumah sehat, (sehingga) kata kuncinya (yang diingat warga) adalah sehat," sebutnya.