7 Tewas dan 6 Hilang Akibat Banjir Besar yang Melanda Korea Selatan dalam 80 Tahun Terakhir, Sejak 1942
Di distrik Gwanak Seoul, tiga orang, yakni dua berusia 46 tahun dan satu anak berusia 13 tahun melaporkan bahwa mereka terjebak di lantai semi basement sebuah bangunan pada senin pukul 21.07 waktu setempat tetapi meninggal kemudian.
Di Dongjak, seorang pegawai kantor bangsal berusia 60-an meninggal karena apa yang diyakini karena tersengat listrik pada pukul 18.50 waktu setempat, selama pekerjaan pembersihan setelah pohon pinggir jalan tumbang karena hujan.
Satu orang lagi tewas pada pukul 17.40, di sebuah rumah yang terendam di distrik itu.
Di kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi, satu orang ditemukan tewas terperangkap di bawah puing-puing setelah sebuah stasiun bus runtuh, sementara satu lainnya meninggal di provinsi tersebut setelah tanah longsor membuatnya terkubur dalam tanah.
Di distrik Seocho Seoul, empat orang hilang, beberapa di koridor area perbelanjaan bawah tanah dan lainnya di lubang got, sementara dua lainnya di Gwangju Gyeonggi masih belum ditemukan setelah hanyut dalam aliran banjir.
Hujan juga membuat banyak fasilitas umum tidak berfungsi, dengan delapan kasus rel kereta api yang banjir dilaporkan di Seoul, Incheon dan tempat lain, dan menyebabkan penangguhan sementara layanan di beberapa bagian dari beberapa jalur kereta api dan kereta bawah tanah, termasuk Jalur Kereta Bawah Tanah Seoul 4 dan Jalur Gyeongin.