Tak Banyak Yang Tahu, Ini 5 Tokoh Pahlawan Wanita Indonesia yang Sangat Berjasa dalam Kemerdekaan
RIAU24.COM - Pahlawan nasional adalah gelar penghargaan tertinggi di Indonesia, sama halnya anumerta atau gelar yang diberikan pemerintah kepada orang yang sudah meninggal, yang sangat berjasa dan diteladani masyarakat.
Dilansir laman direktoratk2krs.kemsos.go.id, ada 195 pahlawan nasional Indonesia. Tidak hanya pria, ada banyak pahlawan nasional wanita yang turut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selasa (16/8/2022).
Sebagai warga negara yang baik, perlu mengetahui nama-nama pahlawan nasional wanita yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Yuk, simak daftar pahlawan perempuan Indonesia berikut ini!
1. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien merupakan seorang pahlawan pergerakan kemerdekaan yang berasal dari Aceh. Cut Nyak Dien tampil sebagai sosok yang selalu memberikan semangat kepada rakyat Aceh untuk melakukan perlawanan kepada Belanda. Ia sempat beberapa kali menyerang pasukan Belanda sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara Belanda. Ia meninggal pada 6 November 1908 karena usia dan kondisi yang sering sakit. Cut Nyak Dien merupakan wanita pertama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 106 Tahun 1964.
2. Cut Meutia
Cut Meutia adalah pejuang Aceh yang berjuang untuk mengusir Belanda. Ia kerap berperang dengan keluar masuk hutan bersama suaminya. Keberanian Cut Meutia itu seringkali membuat temannya cemas dan meminta agar Cut Meutia meminta pengampunan oleh Belanda. Namun usulan itu langsung ditolak karena ia bertekad berjuang sampai mati. Ia memimpin pasukannya dengan memakai senjata rencong dan pedang. Beberapa peperangan ia lakukan, hingga akhirnya ia gugur di medan perang. Cut Meutia kemudian diberikan gelar Pahlawan Nasional atas jasanya pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 107 tahun 1964.
3. R.A Kartini
R.A Kartini merupakan pahlawan asal Jepara yang berjuang di Tanah Air melalui pendidikan untuk kaum wanita. Kartini tergerak membangun sebuah sekolah untuk wanita karena pada masa itu pendidikan resmi untuk wanita dianggap hal yang tabu. Ia Kartini membangun sebuah sekolah di bawah naungan Vereeniging Bataviasche Kartinischool. Sekolah ini menampung anak-anak yang tidak mampu. Atas jasa-jasanya itu, Kartini diberi gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 108 Tahun 1964.
4. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika merupakan pahlawan yang berasal dari Cicalengka. Perjuangan Dewi Sartika dilakukan melalui pendidikan. Ia membangun Sekolah Isteri karena ingin mendidik anak perempuan dan untuk memajukan harkat dan martabat perempuan. Di Sekolah Isteri itu, para perempuan diajarkan beberapa pelajaran, seperti menulis, berhitung, dan membaca. Dewi Sartika diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 7 Oktober 1966 melalui SK Nomor 252 Tahun 1966.
5. Martha Cristhina Tijahahu
Martha Cristhina Tijahahu adalah seorang pahlawan perempuan yang lahir pada 1800. Ia kerap melakukan berbagai pertempuran bersama ayahnya, Paulus Tijahahu. Tak hanya melakukan pertempuran, ia juga sering memberikan semangat kepada kaum wanita agar membantu pria di setiap pertempuran. Martha Cristhina Tijahahu diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia pada 20 Mei 1969 melalui SK Nomor 012/TK/1969. (Mer)