RIAU24.COM - Saat masih anak-anak sering sekali kita dimarahkan jika main hingga senja datang, kabarnya hal itu dilakukan kebanyakan orang tua melarangnya karena ada mitos.

Namun bagi kaum milenial saat ini, senja sangat diminati untuk pemandangan matahari terbenam. Mereka akan mendapatkan banyak likes dari foto sunset yang mereka unggah dengan tagar #anaksenja.

Lagi-lagi dengan mitos tersebut, ada sebuah legenda di Jawa Barat bernama Sandekla.

Nama sandekala sendiri berasal dari bahasa Sunda, yakni 'sande' yang berarti bukan dan 'kala' yang bermakna waktu.

Artinya, bukan waktunya lagi untuk anak-anak bermain di malam hari, untuk itu mitos ini kian berkembang dan menjadi 'pamali' jika dilanggar.

Indikator ini muncul saat senja dan sering mengganggu anak-anak yang masih bermain di luar pada malam hari.

Dianjurkan untuk tidak diperbolehkan melanggar prinsip-prinsip kuno. Bagi orang Sunda sendiri, kepercayaan bermain sampai matahari terbenam sangatlah fantastis.

Hal ini juga didukung oleh kepercayaan bahwa ada sandekala yang dapat menculik anak-anak jika mereka tertangkap di luar rumah mereka saat senja.

Kalian yang orang Sunda pasti sudah sering mendengar kalimat “Jangan Keluar Magrib, Pamali Bisi Diculik Sandekla” yang artinya : oleh Sandekala Hewan”.

Buku People and Mountains karya Pepep DW menjelaskan bahwa masyarakat Sunda masih mempercayai tabu karena mereka percaya bahwa ada ketidakseimbangan yang terjadi di alam dengan setiap perubahan waktu.

Karena itu, sendekala dianggap sebagai konsekuensi buruk karena melanggar aturan atau kehabisan waktu.

Dari mitos yang berkembang di Pamali dan masyarakat, konon keberadaan Sandekla dipercaya secara luas di kalangan budaya dan masyarakat Sunda hingga saat ini.