Dewan IMF Setujui Pinjaman 15,6 Miliar Dolar untuk Ukraina yang Dilanda Perang
RIAU24.COM - Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Jumat (31/3/2023) menyetujui pinjaman empat tahun senilai $ 15,6 miliar untuk Ukraina.
Pinjaman itu membantu negara yang dilanda perang tersebut memenuhi kebutuhan pendanaan yang mendesak karena terus bertahan melawan serangan Rusia.
Pinjaman itu adalah yang terbesar Ukraina sejak awal konflik pada Februari tahun lalu dan paket besar pertama yang disetujui oleh IMF ke negara yang terlibat dalam konflik aktif.
Menurut sebuah pernyataan, IMF mengatakan Fasilitas Dana yang Diperpanjang, "bertujuan untuk menambatkan kebijakan yang mempertahankan stabilitas fiskal, eksternal, harga dan keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi, sambil meningkatkan tata kelola dan memperkuat lembaga untuk mempromosikan pertumbuhan jangka panjang dalam konteks rekonstruksi pasca-perang dan jalan Ukraina menuju aksesi UE."
Keputusan itu meresmikan kesepakatan tingkat staf IMF yang dicapai dengan Ukraina pada 21 Maret. Perjanjian tersebut mempertimbangkan jalan Ukraina menuju aksesi ke Uni Eropa setelah perang.
Hal ini diharapkan dapat membantu melepaskan pembiayaan skala besar untuk negara yang dilanda perang dari donor dan mitra internasional.
Mengumumkan perjanjian tersebut, pejabat IMF Gavin Gray mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Tujuan menyeluruh dari program pihak berwenang adalah untuk mempertahankan stabilitas ekonomi dan keuangan dalam keadaan ketidakpastian yang sangat tinggi, memulihkan keberlanjutan utang, dan mendukung pemulihan Ukraina di jalan menuju aksesi UE pada periode pasca-perang."
"Pemulihan ekonomi bertahap diperkirakan terjadi selama kuartal-kuartal mendatang, karena aktivitas pulih dari kerusakan parah pada infrastruktur kritis, meskipun angin sakal tetap ada, termasuk risiko eskalasi lebih lanjut dalam konflik," kata Gray.
Pejabat IMF itu menambahkan bahwa dana tersebut saat ini memperkirakan perubahan produk domestik bruto riil Ukraina untuk tahun 2023 berkisar antara -3% hingga +1%.
Pekan lalu, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal memuji perjanjian itu dan berterima kasih kepada IMF atas dukungannya.
Melalui Telegram, Perdana Menteri Shmyhal mengatakan program itu akan membantu Ukraina membiayai semua pengeluaran penting dan memastikan stabilitas makroekonomi dan memperkuat interaksinya dengan mitra internasional lainnya.
(***)