Terapkan Gaya Hidup Frugal Living Antistres dengan Langkah Berikut
RIAU24.COM - Demi meraih tujuan finansial yang stabil di masa depan, banyak orang menerapkan frugal living sejak muda.
Sebagai informasi, frugal living adalah gaya hidup hemat yang mengedepankan efisiensi pengeluaran dan berfokus menyisihkan uang untuk ditabung.
Selain meraih tujuan finansial, frugal living diterapkan sebagai bagian dari gaya hidup minimalis untuk melestarikan alam.
Walaupun mengorbankan sedikit kesenangan, gaya hidup ini patut dicoba karena mendatangkan manfaat yang besar di kemudian hari.
Meskipun punya tujuan baik, frugal living bisa terasa berat dilakukan bagi sebagian orang, apalagi jika diterapkan dengan cara yang terlalu ekstrem.
Padahal, gaya hidup ini mengutamakan kesederhanaan dan mudah untuk dijalani jika dilakukan dengan cara menyenangkan.
Berikut adalah cara sederhana untuk memulai frugal living.
1. Bijak dalam berbelanja
Bijak dalam berbelanja perlu diterapkan agar pengeluaran bisa ditekan.
Sebelum belanja, catat seluruh kebutuhan yang harus dibeli.
Usahakan tidak membeli barang di luar catatan tersebut.
Lakukan pula riset secara mendalam sebelum membeli barang. Pertimbangkan perbandingan harga dan kualitas dengan penawaran yang terbaik.
Hindari sikap impulsif agar tidak membeli barang yang tidak perlu.
2. Seleksi dan jual barang layak pakai secara preloved
Menerapkan frugal living juga berarti mengaplikasikan gaya hidup minimalis. Oleh karena itu, Anda bisa menyeleksi barang yang sudah tidak atau jarang digunakan, tapi masih berfungsi, untuk dijual di sejumlah platform, seperti komunitas online atau e-commerce.
Selain membuat rumah lebih lapang, Anda juga mendapat tambahan penghasilan dari penjualan barang-barang tersebut.
Terapkan pula prinsip tersebut dalam membeli barang.
Sebab, harga barang preloved lebih murah ketimbang harga barang baru. Jika jeli memilih, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah dan kualitas hampir sama dengan barang baru.
Selain baik untuk kocek, menjual dan membeli barang preloved juga termasuk salah satu upaya menjaga lingkungan, lho.
3. Jangan sepelekan uang receh
Saat melakukan transaksi secara tunai, kasir kerap memberikan kembalian berupa uang receh.
Karena ukurannya yang kecil, uang receh kerap disepelekan. Padahal, jika dikumpulkan, recehan bisa menyelamatkan kondisi finansial Anda pada saat-saat genting.
Oleh karena itu, mulailah mengumpulkan uang receh dalam celengan.
Jika memungkinkan, letakkan celengan di tempat yang mudah terlihat agar bisa diisi oleh seluruh anggota keluarga di rumah.
Biasakan juga untuk tidak membuka celengan sebelum terisi penuh.
4. Buat strategi menabung dengan challenge
Bagi sebagian orang, memulai membiasakan diri untuk menabung bisa terasa berat. Terlebih, jika uang yang ingin ditabung langsung disisihkan dengan nominal yang besar.
Agar lebih mudah, cobalah menabung dengan cara menyenangkan.
Sebagai contoh, Anda bisa berstrategi menabung dengan challenge kalender.
Pada dasarnya, konsep menabung ini adalah menyisihkan uang setiap hari dengan nominal yang sama pada tanggal dan hari tertentu.
Sebut saja, pada tanggal 1, Anda harus menabung sebesar Rp 1.000, dan seterusnya. Apabila ingin konsep yang lebih seru, Anda bisa menabung dengan celengan target.
Celengan ini dilengkapi dengan panduan menabung dengan nominal tertentu untuk mencapai target yang diinginkan.
Konsep menabung ini lebih fleksibel karena Anda tak mesti melakukannya setiap hari.
5. Merinci rencana keuangan
Kunci utama dalam menerapkan frugal living adalah membuat perencanaan keuangan yang matang.
Sebab, perencanaan keuangan dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghemat pengeluaran.
Pengaturan rencana keuangan bisa dimulai dengan mencatat atau merinci seluruh pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Kemudian, buat daftar kebutuhan serta tagihan yang harus dibayarkan setiap bulan.
Lalu, kurangi total pemasukan dengan seluruh kebutuhan.
Sisa uang pemasukan yang sudah dikurangi bujet kebutuhan dan tagihan bisa Anda sisihkan untuk dana darurat, tabungan, serta investasi.
Hal ini harus dilakukan guna mencegah ketidakstabilan finansial akibat hal-hal yang bersifat darurat. ***