Kepercayaan Konsumen AS Capai Level Terendah dalam 5 Bulan
RIAU24.COM - Kepercayaan konsumen di Amerika Serikat turun untuk bulan ketiga berturut-turut pada Oktober karena perkiraan ekonomi yang suram dan kenaikan harga mengurangi optimisme.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa indeks The Conference Board turun dari 104,3 pada bulan September menjadi 102,6 bulan lalu, yang merupakan level terendah lima bulan.
Indeks kondisi kelompok saat ini mencapai level terendah satu tahun di 143,1. Indeks kepercayaan konsumen dalam enam bulan ke depan Indeks Ekspektasi turun ke level terendah dalam lima bulan. Sebaliknya, ukuran inflasi yang diharapkan naik bulan lalu.
Harga tinggi terus memberi tekanan pada orang Amerika. Meskipun inflasi telah mereda secara dramatis selama setahun terakhir, efek residualnya mencegah pemulihan kepercayaan penuh.
"Konsumen terus disibukkan dengan kenaikan harga pada umumnya, dan untuk harga bahan makanan dan bensin pada khususnya. Konsumen juga menyatakan keprihatinan tentang situasi politik dan suku bunga yang lebih tinggi," Dana Peterson, Kepala Ekonom di The Conference Board, mengatakan dalam siaran pers.
Selain itu, konsumen menyatakan kekhawatiran tentang perang Israel-Hamas yang berdampak pada ekonomi AS.
Laporan Conference Board menunjukkan bahwa penurunan kepercayaan konsumen terbukti di seluruh rumah tangga berusia 35 tahun ke atas, dan tidak terbatas pada satu kelompok pendapatan.
Penurunan kepercayaan konsumen terjadi pada saat ekonomi AS telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa.
Ekonomi AS tumbuh hampir 5 persen pada kuartal Juli-September, karena upah yang lebih tinggi dari pasar tenaga kerja yang ketat membantu mendorong belanja konsumen dan bisnis mengisi kembali untuk memenuhi permintaan yang kuat.
"Tidak hanya ekonomi yang secara mengejutkan tangguh, kami juga mendapat pertumbuhan yang didorong produktivitas selama dua kuartal berturut-turut pada tahun 2023, yang berarti siklus bisnis masih terlihat sangat solid," Reuters mengutip Brian Bethune, seorang profesor ekonomi di Boston College, mengomentari laporan oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan.
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa kekhawatiran konsumen tentang resesi yang akan datang tetap tinggi, dengan kelompok mengantisipasi kontraksi ekonomi pendek dan dangkal pada paruh pertama tahun 2024.
Di sisi ketenagakerjaan, laporan pekerjaan berlimpah turun untuk bulan keempat berturut-turut di bulan Oktober.
Tetapi untuk pertama kalinya sejak Juni, kesenjangan antara mereka yang berpikir pekerjaan berlimpah dan mereka yang mengatakan mereka sulit didapat melebar. Ini adalah indikator kunci bagi para ekonom yang melacak kesehatan pasar tenaga kerja.
(***)