WHO: Kesepian Sebagai Ancaman Kesehatan Global yang Serius
RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kesepian sebagai ancaman kesehatan global yang parah dan telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengatasi masalah yang ada.
WHO membentuk komisi internasional untuk mengatasi situasi yang akan dipimpin oleh ahli bedah umum AS, Dr Vivek Murthy dan Chido Mpemba, utusan pemuda di Komisi Uni Afrika.
Keduanya akan bekerja secara paralel untuk memahami dan mengatasi risiko kesehatan yang terkait dengan isolasi sosial dan solusi efektif untuk itu.
Sesuai WHO, kelompok ini akan terdiri dari 11 pembuat kebijakan terkemuka, pemimpin pemikiran, dan advokat, termasuk Murthy dan Mpemba, dan berjalan selama tiga tahun.
"Tingginya tingkat isolasi sosial dan kesepian di seluruh dunia memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan dan kesejahteraan. Orang tanpa koneksi sosial yang cukup kuat berisiko lebih tinggi terkena stroke, kecemasan, demensia, depresi, bunuh diri dan banyak lagi," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Komisi WHO ini akan membantu membangun hubungan sosial sebagai prioritas kesehatan global dan berbagi intervensi yang paling menjanjikan," tambahnya.
Efek kematian kesepian setara dengan merokok 15 batang sehari
Murthy awal tahun ini dalam sebuah laporan penasehat mengatakan bahwa efek kematian kesepian setara dengan merokok 15 batang sehari.
Tidak adanya hubungan sosial, sesuai laporan WHO, menimbulkan risiko kematian dini yang setara, atau bahkan lebih besar.
Isolasi sosial juga memiliki dampak mendalam pada kesehatan fisik dan mental, lebih lanjut menyatakan laporan itu.
Sesuai penelitian, kesepian secara langsung terkait dengan kecemasan dan depresi yang dikatakan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 30%.
Langkah ini dilakukan setelah pandemi virus corona dan dampak sosial dan ekonominya merusak hubungan sosial.
"Saya senang bekerja sama dengan sekelompok Komisaris yang luar biasa dalam memajukan hubungan sosial – komponen penting dari kesejahteraan. Bersama-sama, kita dapat membangun dunia yang tidak terlalu sepi, lebih sehat, dan lebih tangguh," kata Murthy.
"Mengingat konsekuensi kesehatan dan sosial yang mendalam dari kesepian dan isolasi, kami memiliki kewajiban untuk melakukan investasi yang sama dalam membangun kembali tatanan sosial masyarakat yang telah kami buat dalam mengatasi masalah kesehatan global lainnya, seperti penggunaan tembakau, obesitas, dan krisis kecanduan," tambahnya.
(***)