Rusia Membantah Klaim AS Bahwa Moskow Mengerahkan Senjata Anti-Satelit di Luar Angkasa
RIAU24.COM - Diplomat kontrol senjata utama Rusia pada hari Rabu (22 Mei) menolak pernyataan Amerika Serikat bahwa Rusia telah meluncurkan senjata ke orbit Bumi yang mampu memeriksa dan menyerang satelit lain.
Kremlin membantah klaim para pejabat AS bahwa Moskow sedang mengembangkan senjata nuklir anti-satelit berbasis ruang angkasa.
Pada hari Selasa, Komando Luar Angkasa AS mengatakan Rusia telah meluncurkan senjata anti-satelit.
Amerika Serikat mencatat peluncuran roket Soyuz awal bulan ini dari situs peluncuran Plesetsk Rusia.
Pada 17 Mei, kementerian pertahanan Rusia mengkonfirmasi peluncuran itu membawa pesawat ruang angkasa tetapi tidak memberikan rincian tentang tujuannya.
Komando Luar Angkasa AS mengatakan peluncuran itu kemungkinan merupakan senjata counterspace yang mampu menyerang satelit lain di orbit Bumi rendah.
Menurut kantor berita Interfax, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dikutip mengatakan, "Saya tidak berpikir kita harus menanggapi berita palsu dari Washington."
"Amerika dapat mengatakan apa pun yang mereka inginkan tetapi kebijakan kami tidak berubah dari ini," kata Ryabkov, menambahkan bahwa Moskow selalu konsisten menentang penyebaran senjata serang di orbit rendah Bumi.
Sebelumnya, pada bulan Februari, Presiden Vladimir Putin dan menteri pertahanan saat itu, Sergei Shoigu, telah membantah klaim AS bahwa Rusia sedang mengerjakan senjata nuklir anti-satelit berbasis ruang angkasa yang dirancang untuk mengganggu segala sesuatu mulai dari komunikasi militer hingga layanan perjalanan berbasis telepon.
Sementara Komando Luar Angkasa AS mengatakan peluncuran Mei termasuk COSMOS 2576, sejenis pesawat ruang angkasa inspektur militer Rusia yang telah lama dikatakan pejabat AS menunjukkan perilaku ruang angkasa yang sembrono.
Menurut seorang pejabat AS yang akrab dengan intelijen, badan-badan intelijen AS telah mengantisipasi peluncuran COSMOS 2576 dan memberi tahu sekutu tentang penilaian mereka sebelum satelit itu dikerahkan.
Peluncuran itu juga termasuk satelit sipil yang ditempatkan di orbit yang berbeda.
Hingga Selasa, COSMOS 2576 belum mendekati satelit AS, tetapi analis ruang angkasa telah mengamatinya di cincin orbit yang sama dengan USA 314, satelit NRO seukuran bus yang diluncurkan pada April 2021.
Namun, Ryabkov mengatakan bahwa program luar angkasa Rusia berkembang sesuai rencana, termasuk tugas-tugas yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pertahanan.
Dia mengatakan AS salah telah menolak proposal Rusia untuk memperkuat keamanan kegiatan luar angkasa.
(***)