Perang Gaza: 15 Tewas dalam Serangan Israel di Sekolah yang Menjadi Tempat Penampungan
RIAU24.COM - Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan penembakan Israel pada Minggu malam telah menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah sekolah yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi warga Palestina yang mengungsi di kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Sebagian besar dari 2,4 juta orang di Jalur Gaza yang terkepung telah mengungsi setidaknya sekali oleh perang, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dengan banyak yang mencari perlindungan di gedung-gedung sekolah.
"Sekolah Al-Mufti dibombardir dengan tembakan besar artileri Israel, mengakibatkan jumlah korban tewas awal 15 martir, termasuk anak-anak, wanita dan seluruh keluarga, dan 50 terluka," kata Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut.
"Sekolah ini menampung ratusan pengungsi dari keluarga yang berbeda, termasuk beberapa dari Gaza, selatan, dan berbagai bagian Jalur Gaza," tambahnya.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah serangan udara Israel di sebuah sekolah menewaskan sedikitnya 28 orang di Deir el-Balah, Gaza.
Militer Israel secara teratur menuduh Hamas bersembunyi di gedung-gedung sekolah di mana ribuan warga Gaza telah mencari perlindungan tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan Palestina.
Warga sipil telah menanggung banyak beban serangan Israel, yang menurut kementerian kesehatan Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.227 orang selama setahun terakhir, mayoritas dari mereka warga sipil.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui angka-angka tersebut dapat diandalkan.
Hamas memicu konflik yang sedang berlangsung di Gaza dengan serangan paling mematikan yang pernah terjadi terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Hal itu mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.
(***)