Menu

Faskes di Gaza Kolaps usai Jadi Target Israel, Segini Biayanya untuk Bangun Lagi

Devi 19 Jan 2025, 10:57
Faskes di Gaza Kolaps usai Jadi Target Israel, Segini Biayanya untuk Bangun Lagi
Faskes di Gaza Kolaps usai Jadi Target Israel, Segini Biayanya untuk Bangun Lagi

RIAU24.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan setidaknya membutuhkan 10 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 163 triliun untuk membangun kembali sistem kesehatan di Gaza. Menurut penilaian awal mereka, proses pembangunan fasilitas tersebut dapat memakan waktu lima hingga tujuh tahun ke depan.

"Kebutuhannya sangat besar," kata perwakilan badan kesehatan PBB di wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, mengatakan kepada wartawan.

Dengan gencatan senjata yang akhirnya terjadi, para pekerja kemanusiaan menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan secara besar-besaran ke Gaza. Hal ini dilakukan sambil memperkirakan besarnya kebutuhan yang diperlukan.

Peeperkorn mengatakan perkiraan awal timnya tentang biaya untuk membangun kembali sektor kesehatan saja dapat menghabiskan sekitar 10 miliar dollar AS atau 163 triliun rupiah.

"Di Gaza, kita semua tahu kehancurannya sangat besar. Saya belum pernah melihat itu di tempat lain dalam hidup saya," tuturnya.

Di sisi lain, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan kondisi fasilitas kesehatan di Gaza sangat mengkhawatirkan. Hanya ada kurang dari setengah rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.

Tedros juga mengatakan bahwa pengumuman mediator yang dapat membawa Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata adalah berita yang sangat baik.

Menurutnya, ini menjadi harapan dan menandai berakhirnya babak tergelap dalam sejarah hubungan antara Israel dan Palestina.

"Kami menyambut berita ini dengan sangat lega, tetapi juga dengan kesedihan karena berita ini datang terlambat bagi mereka yang telah meninggal dalam konflik tersebut," katanya yang dikutip dari Channel News Asia.

"Kami juga mengingatkan kehati-hatian, mengingat kita pernah mengalami hal yang tidak terduga sebelumnya, dan kesepakatan tersebut belum dikonfirmasi," sambung Tedros.

Peeperkorn mengatakan WHO siap untuk memperluas dukungannya dengan cepat di wilayah tersebut. Namun, yang terpenting adalah menyingkirkan halangan yang ada dalam menyalurkan bantuan ke Gaza.

"Kita memerlukan akses yang cepat, tanpa hambatan, dan aman untuk mempercepat aliran bantuan ke dan dari Gaza," pungkasnya. ***