Penundaan Penarikan Pasukan Israel di Lebanon Memicu Ketegangan
Israel meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah pada bulan September, meluncurkan serangkaian pukulan telak terhadap struktur kepemimpinan kelompok yang membuat pemimpin lamanya Hassan Nasrallah terbunuh dalam serangan udara di Beirut bulan itu.
Hizbullah pada hari Kamis mengatakan bahwa setiap pelanggaran terhadap tenggat waktu 60 hari akan dianggap sebagai pelanggaran mencolok terhadap perjanjian (gencatan senjata), pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon dan pendudukan memasuki babak baru.
“Ini akan mengharuskan negara Lebanon untuk bertindak menggunakan semua cara yang diperlukan untuk memulihkan tanah dan merebutnya dari cengkeraman pendudukan," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Sebuah komite yang terdiri dari delegasi Israel, Lebanon, Prancis dan AS dan perwakilan pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL ditugaskan untuk memastikan setiap pelanggaran gencatan senjata diidentifikasi dan ditangani.
Pasukan penjaga perdamaian PBB telah melaporkan pelanggaran Israel terhadap persyaratan gencatan senjata.
Guterres juga mengatakan pasukan penjaga perdamaian telah menemukan lebih dari 100 gudang senjata milik Hizbullah atau kelompok bersenjata lainnya.