Kata Ketua MUI Sumbar, Seorang Pemimpin Seharusnya Bisa Lakukan Ini
RIAU24.COM - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) memberikan komentar tentang sikap seorang pemimpin yang seharusnya bisa merubah dari hal yang dari keburukan menjadi hal yang baik.
"Pemimpin hadir bukan untuk menyerah dengan keadaan tapi untuk merubah mudharat menjadi kemaslahatan! Kemaslahatan yang utama adalah kemaslahatan agama (al-Din)," kata dia yang dilansir dari akun facebooknya, Selasa, 25 Desember 2018.
"Jangan sampai dia diam melihat keimanan dirusak, syari'at dilecehkan, akhlaq yang mulia dihancurkan dan lainnya," lanjut Buya Gusrizal.
Kemudian dia juga mengatakan bahwa beruntunglah para pemimpin yang ada di Ranah Minang yang mau berusaha menghentikan kemaksiatan diberbagai moment tak berguna, seperti malam tahun baru, hari valentine dan lainnya.
"Beruntunglah pemimpin yang mau dan berusaha membuat sepi malam itu dari dari kegiatan tak berguna," lanjut dia lagi.
Sebab, kata Buya Gusrizal, perayaan tahun baru bukanlah bagian dari budaya Islam, bahkan dia merupakan malam beribadah umat lain dan alangkah bodohnya seorang Islam jika ikut meramaikannya.
"Tak perlu berkelit dengan “kondisi dan keadaan tak bisa kita hindari. orang luar yang datang ke tempat kita, kita tak bisa menghambat orang dan narasi lalnnya!," lanjut Buya Gusrizal.
Maka dari itu dia kembali menegaskan pemimpin hadir bukan untuk menyerah dengan keadaan tapi untuk merubah mudharat menjadi kemaslahatan. "Dengan itulah dia bisa selamat dihadapan Allah SWT," tutup Buya Gusrizal.