Anaknya Meregang Nyawa, Keluarga Farhan Minta Jokowi Bertanggung Jawab
RIAU24.COM - Farhan Syafero menjadi salah satu korban yang meninggal karena kerusuhan di Petamburan, Jakarta Pusat. Dia diduga meninggal akibat peluru yang menembus lehernya pada Rabu 22 Mei 2019.
Dilansir dari Viva.co.id, Rabu, 22 Mei 2019, Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Farhan dan isak tangis keluarga serta beberapa kerabat pun pecah, saat jenazah Farhan di rumah duka di Jalan Pramuka, RT 3/7 Kampung Rawa Kalong, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat.
Syafri Alamsyah, sang ayah mengatakan jika Farhan merupakan korban dari ketidakadilan. Dia pun berharap, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi warga Indonesia.
“Saya bangga dengan anak saya. Pemerintah pejabat-pejabat harus sadar, ini ada penembakan secara tidak manusiawi seperti ini. Ini artinyakan berarti tidak dilihat sebagai warganya, sebagai rakyat, hanya dilihat sebagai musuh padahal kita demokrasi. Menuntut kebebasan berpendapat, tidak radikal,” kata Syafri.
Syafri menilai pihak yang paling bertanggungjawab atas kejadian ini adalah pemerintah. “Yang paling bertanggungjawab itu pertama Jokowi, kedua Megawati, ketiga Menkopolkam termasuk Moeldoko. Itu jenderal-jenderal kekuasaan lama yang masih ingin menguasai kekayaan duniawi. Saya bangga dengan putra saya, saya bangga. Allahu Akbar," jelasnya.
Di mata keluarga, Farhan merupakan sosok pria yang bertanggung jawab dan sangat rajin beribadah. Farhan juga rutin mengikuti pengajian di Majelis Nurul Musthofa dan senang bergaul dengan para habaib atau ulama.
zxc2
Peristiwa kematian Farhan baru diketahui keluarga tadi pagi, sekira pukul 05:00 WIB. Farhan akan dimakamkan tak jauh dari rumah duka di kawasan Cinere, Depok. Farhan, pria 31 tahun itu meninggalkan satu orang istri dan dua anak yang masih sangat kecil.