RIAU24.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia mulai merasakan dampak buruk dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Hal itu mendapat kritikan dari Ekonom Senior, Rizal Ramli. Dia mengatakan jika Sri Mulyani tidak memiliki kebijakan yang inovatif.

"More excuses.. ngeles lagi ngeles lagi. Tidak ada kebijakan innovative. Berita sudah sejak 2018. Vietnam. bahkan Myamar menarik manfaat dari perang dagang US vs China. Sekali mediocre, tetap mediocre. Bisanya hanya ngutang berbunga super-tinggi," cuit mantan Menko Kemaritiman tersebut, Jumat, 7 Juni 2019.

zxc1

Seperti dilansir dari CNBCIndonesia.com, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagimana yang diketahui telah menaikkan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar menjadi 25% bulan lalu. Langkah itu dibalas Beijing dengan menaikkan bea masuk terhadap berbagai produk AS senilai US$60 miliar.

Tak hanya itu, Trump juga mengancam akan mengenakan bea masuk 5% bagi seluruh impor dari Meksiko mulai 10 Juni mendatang.

Akibat dari aksi saling balas bea impor itu mengguncang perekonomian dunia dan mengganggu rantai pasokan global.
zxc2

Bahkan, Bank Dunia (World Bank/ WB) sampai merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari 2,9% menjadi 2,6% yang diperkirakan pada Januari lalu.