Sebagai Simbol Akar Rumput, Pemerintah Diharap Beri Jaminan untuk Habib Rizieq
RIAU24.COM - Pemerintah diharapkan bisa memberikan jaminan kepada Habib Rizieq bila kembali ke Tanah Air, setelah sekian lama berada di Arab Saudi. Hal ini penting, mengingat sosoknya adalah simbol dari akar rumput masyarakat di Indonesia. Dengan adanya jaminan dari pemerintah terhadap Habib Rizieq, hal ini menunjukkan tidak ada konflik antara pemerintah dengan rakyatnya.
Penilaian itu dilontarkan secara personel, oleh juru bicara Probowo-Sandi, Dahnil Anzhar Simanjuntak, di Medan, Kamis petang, 4 Juli 2019 kemarin.
Menurutnya, usai Pemilihan Presiden 2019, Pemerintah Indonesia harus objektif melihat kondisi Tanah air. Ke depannya, jangan sampai dendam politik berkelanjutan karena kompetisi sudah berakhir.
"Jadi supaya tidak muncul dendam berkepanjangan, kami berharap yang terkait dengan tindakan hukum dari proses politik yang lalu bisa dihentikan. Ada diskresi terkait dengan ini. Karena yang kita pertaruhkan adalah masa depan Indonesia. Persatuan Indonesia. Itu yang didorong Pak Prabowo, BPN dalam konteks ini," ujarnya, dilansir viva.
"Yang perlu juga diperhatikan adalah pasca pilpres ini adalah soal Habib Rizieq. Saya hari ini misalnya sampaikan kepada publik. Ada baiknya Habib Rizieq. Konflik itu, mohon maaf antara pemerintah dengan akar rumput (rakyat). Kalau elite biasanya healing-nya cepat," kata Dahnil.
"Kalau kita ingin ada sebutlah, saya gak bersepakat dengan kata rekonsiliasi. Saya menolak kata itu. Karena gak ada konflik. Rekonsiliasi itu kan kalau ada konflik. Yang ada itu adalah kompetisi politik. Kompetisi politik justru bukan ada di elite. Yang ada itu di akar rumput," terangnya lagi.
Menurutnya, calon presiden nomor urut 02 sudah berulang kali mau membawa Habib Rizieq kembali ke Indonesia. Tapi tidak bisa, karena ada pemberitahuan dari Indonesia. Hal itu disebabkan proses hukum sudah menantinya di Tanah Air.
"Kalau di sini mengizinkan, Habib Rizieq bisa pulang. Kenapa menurut saya beliau itu penting. Karena bagi sebagian umat Islam Habib Rizieq jadi simbol. Jadi penting rekonsiliasi. Bersama-sama ya sudahlah konflik itu bagaimana kita sikapi ada rekonsiliasi yang tulus. Kemudian kita bangun toleransi otentik. Bukan toleransi politik, bukan toleransi pura-pura," ujarnya lagi. ***