Suami Sudah Ajak Nunung Berhenti Konsumsi Sabu, Tapi Dicuekin
RIAU24.COM - Cerita tentang tertangkapnya komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung dalam kasus sabu, terus berkembang. Berdasarkan pengembangan yang dilakukan pihak Kepolisian, suami Nunung July Jan Sambiran, dikabarkan sudah lama mengajak istrinya itu berhenti mengonsumsi sabu. Namun ajakan itu dicuekin.
Hal itu diungkapkan Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvin.
Selain aktif memesan narkoba, Nunung juga selalu mengajak suaminya menemani menggunakan narkoba. Meskipun sang suami sudah berusaha mengimbau agar berhenti menggunakan barang haram itu. Namun, Nunung tidak mengindahkan imbauan tersebut.
"Sudah kita tuangkan juga dalam BAP (berita acara pemeriksaan), tersangka JJ sudah beberapa kali juga menyampaikan kepada NN agar tidak menggunakan narkoba lagi. Tetapi kerap kali penyampaian JJ itu tidak diindahkan oleh tersangka NN," terangnya, di Mapolda Metro Jaya, Minggu 21 Juli 2019 kemarin.
Dari hasil pengembangan, biasanya barang haram itu dikonsumsi Nunung pada pagi hari, sebelum memulai aktivitasnya. Calvin menyebut, tujuannya agar menambah stamina saat bekerja.
"Sejauh ini saya dapati itu digunakan untuk stamina dan kemauan dia sendiri," ujarnya, dilansir republika.
Dalih Perhiasan
Ditambahkan Calvin, selain Nunung dan suami, pihaknya juga mengamankan TB, pria yang selama ini memasok sabu kepada Nunung. Selama ini, TB menyerahkan barang haram itu langsung ke rumah Nunung dan pembayarannya dilakukan secara tunai.
Pihaknya juga menemukan adanya modus unik di balik pemesanan sabu tersebut. Baik Nunung mau pun TB sudah sepakat, jika ada orang lain yang bertanya mengenai kedatangan TB ke rumah Nunung adalah untuk mengantar perhiasan.
"Jadi seolah-olah ada jual beli perhiasan di situ dan itu pun diakui oleh keduanya, dituangkan dalam BAP (berita acara pemeriksaan)," terangnya lagi.
Pada saat penangkapan, sambung dia, awalnya pelaku TB juga mengakui bahwa dia menyerahkan perhiasan pesanan Nunung. Namun, setelah melakukan interogasi yang mendalam dan penggeledahan, mereka tidak bisa menyangkal lagi. ***