RIAU24.COM - Kementerian Keuangan mencatat Perum Bulog memiliki kinerja keuangan yang buruk. Bahkan, Bulog sendiri memiliki utang mencapai Rp 28 triliun.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) Bulog juga cukup buruk yaitu di angka 3,19 sedikit lebih tinggi dari batas aman yaitu 3.

Selain itu, Indeks Altman Z-Score yang dihitung DJKN nilai Bulog hanya 0,93 di bawah batas aman yakni 1,3. Sehingga Bulog mendapat lampu merah sebagai indikasi mudah terguncang dan bisa berujung pada kebangkrutan.

zxc1

Mengenai hal tersebut, Ekonom Senior Rizal Ramli mengatakan hal tersebut merupakan hasil 'karya' Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan menteri lainmya yang menyetujui impor beras secara ugal-ugalan.

"Inilah Mega-Karya Enggar dkk (+ Mentri2 yang setujui impor beras ugal2an 2017-2018). Potensi kerugian negara nyaris 10T, belum kerugian petani, lebih besar dari skandal Century," kritik Mantan Menko Kemaritiman tersebut di akun Twitternya, Selasa, 3 Desember 2019.

Tak hanya itu, dia juga meminta kepada KPK untuk bertindak atas hal tersebut. "@KPK_RI malu dong  !! Mas Agus, Laode, Basaria ayo bertindak," kata dia lagi.
zxc2

Netizen menanggapi kicauan Rizal Ramli tersebut. Ini kata netizen.

"Kerugian memang terjadi, dan hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian ini adalah kita harus perkuat basis data inventori di bidang pertanian, supaya dgn basis data inventori yg baik & valid, maka kejadian serupa tidak akan terulangi lagi di masa depan," komentar @Yudhi04188481.

"Belum lagi impor gula makin parah mendekati pilpres kemarin, pak. Kami petani tebu berkali-kali unjuk rasa gak digubris. Summun bukmun umyun, dah," kata @iqralqari.