RIAU24.COM -   Seorang gadis berusia 12 tahun ditemukan dalam keadaan hidup setelah dia terkubur di bawah salju selama 18 jam ketika longsor di Kashmir yang dikelola Pakistan menelan rumah keluarga tersebut.

Sang gadis, Samina Bibi berteriak minta tolong ketika dia terperangkap di sebuah ruangan di bawah salju.

"Saya pikir saya akan mati di sana," katanya kepada kantor berita Reuters dari tempat tidur rumah sakit di Muzaffarabad, tempat ia dan lusinan orang terluka lainnya menerima perawatan setelah diterbangkan keluar dari daerah longsoran salju.

Tim penyelamat berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan sejumlah orang yang diyakini masih terjebak di dalam rumah mereka, terkubur di bawah longsoran salju yang dipicu oleh salju lebat.

Daerah yang paling parah terkena dampak adalah Lembah Neelum di Kashmir, tempat 21 mayat berada, kata Ahmad Raza Qadri, seorang menteri untuk manajemen bencana. Ahmad mengatakan bahwa sejak hari Minggu, 76 orang telah tewas di Kashmir yang dikelola Pakistan dalam insiden terkait cuaca.
 

Sebuah keajaiban
Bagi ibu Samina, Shahnaz Bibi, yang kehilangan seorang putra dan seorang putri lainnya, penyelamatan itu bukanlah keajaiban. Setelah ditarik keluar dari salju sebelumnya, Shahnaz mengatakan bahwa dia dan saudara lelakinya, Irshad Ahmad, telah putus asa menemukan Samina hidup-hidup.

Samina mengatakan dia tidak bisa tidur sementara dia menunggu untuk diselamatkan. Kakinya patah dan darah mengalir dari mulutnya.

"Kami tidak mendengar gemuruh," kata Shahnaz, mengingat saat-saat sebelum longsoran mengubur rumah tiga lantai di mana ia dan keluarganya berlindung dengan orang lain dari desa. Setidaknya 18 dari mereka meninggal.

Samina dan keluarganya berkerumun di sekitar api ketika longsor melanda. "Itu terjadi dalam sekejap mata," kata Shahnaz.

Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan jumlah total kematian di daerah yang terkena salju di seluruh negeri selama beberapa hari terakhir sekarang adalah 100.

Hujan salju yang lebih deras diperkirakan terjadi di kawasan itu mulai Jumat.

Di negara tetangga Afghanistan, situasinya kembali normal pada hari Rabu, setelah hujan salju lebat sepanjang hari, hujan dan banjir bandang yang menewaskan 39 orang dan merusak sekitar 300 rumah sejak Minggu.

 

 

R24/DEV