Tragis, Satu Keluarga Dihantam Serangan Pesawat Tak Berawak Milik AS di Somalia, Satu Jasad Hancur dan Lainnya Alami Cacat Permanen
Mohamed Haji Salad, 53, manajer lokal Hormuud, perusahaan telekomunikasi terbesar Somalia, tewas ketika dua rudal menghantam pertaniannya di pinggiran Jilib. Abdiaziz Haji Salad, kakak laki-laki Mohamed, masih syok.
"Saya melihatnya pagi itu di kantornya. Dia pergi ke tanah pertaniannya di pinggiran kota. Dan mereka baru saja membunuhnya. Saya mengumpulkan bagian-bagian tubuhnya," kata Abdiaziz kepada Al Jazeera melalui telepon.
Mohamed, ayah delapan anak, bekerja untuk Hormuud selama 10 tahun terakhir dan merupakan tokoh terkenal di kota itu. "Dia adalah pria yang sangat dermawan. Selalu siap membantu mereka yang memiliki kurang dari dia. Lebih dari 40 orang bergantung padanya," tambahnya.
Militer AS mengatakan serangan udara itu menewaskan seorang anggota Al-Qaeda. Namun para pejabat di Hormuud mengatakan serangan itu membunuh manajer lokal mereka di Jilib.
Mohamed kembali dari Mogadishu sehari sebelum dia terbunuh. Dia berada di ibukota selama sebulan untuk bekerja. Tentara AS memiliki pangkalan di kota, yang berada di bawah kendali pemerintah.
"Mengapa mereka tidak menangkapnya ketika dia berada di Mogadishu jika apa yang mereka katakan itu benar? Dia berada di Mogadishu selama 30 hari bekerja," Abdiaziz, saudaranya, mengatakan kepada Al Jazeera.