Kasihan, Pria Lansia Asal Malaysia Ini Hanya Makan Nasi Dengan Garam dan Roti yang Dicelupkan ke Dalam Air Karena Ia Tidak Mampu Membeli Makanan yang Layak
RIAU24.COM - Seorang warga Malaysia yang sudah lanjut usia hanya makan nasi dengan garam atau roti yang dicelupkan ke dalam air untuk makanannya ketika dia tidak mampu memasak makanan yang layak. Makanan yang tidak memiliki kandungan gizi inilah yang dimakan oleh lelaki lanjut usia di Perak setiap hari.
Saat Tapah, 69 tahun, dulunya bekerja sebagai nelayan dan begitulah ia mengelola pengeluaran keuangannya. Namun, ia tidak dapat pergi ke laut lagi karena usia tua dan masalah kesehatan.
Harian Metro melaporkan bahwa Saat tinggal di rumah kumuh yang berlokasi di Kuala Krau, Kampung Nelayan setelah ia berpisah dari istri dan anaknya.
“Setelah saya berhenti pergi ke laut, saya hanya makan apa yang saya miliki. Satu bungkus beras harus bertahan selama sebulan. Jika saya tidak memiliki lauk apa pun dengan makanan saya, saya hanya makan nasi dengan garam," kata Saat via Harian Metro.
Lebih lanjut Saat menambahkan bahwa ia meminjam uang sebesar Rp 15 ribu dari teman-temannya untuk membeli roti ketika ia kehabisan uang.
Di tengah Gerakan Kontrol Orde (MCO), Saat hanya makan tiga iris roti yang dicelupkan ke dalam air untuk sarapan, makan siang dan makan malam. Kesulitan yang dihadapi pria ini benar-benar memilukan.
Untungnya, seorang warga yang baik telah memutuskan untuk membantu Saat.
Ketua Asosiasi Parit Buntar, Md Nayan Saleh telah menyediakan uang tunai dan kebutuhan makanan saat Saat pertemuan pribadi dengan Saat di rumahnya. Adalah kerabat Saat (yang ingin tetap tidak disebutkan namanya) yang sering mencari komunitas mencari bantuan untuknya.
Sebelum ini, Saat sudah menikah dan dia punya anak. Namun, dia sekarang bercerai dan terasing dari anaknya. Dia menyatakan bahwa anaknya melarikan diri pada usia 16 dan diyakini berada di Ipoh saat ini.
Md Nayan menyatakan bahwa dia patah hati ketika melihat kondisi kehidupan Saat dan dia ingin agar orang-orang bisa membantu Saat yang sangat berkekurangan. Sangat memilukan melihat seseorang menderita seperti yang dialami Saat. Untunglah, Saat kini bisa menikmati makanan bergizi setiap hari. Betapa sedikit tindakan kebaikan memiliki banyak manfaat.
R24/DEV