Menu

Ini Kata BMKG Soal Dentuman Misterius Ketika Sahur di Jawa Tengah

Muhammad Iqbal 11 May 2020, 11:23
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Beberapa wilayah di Jawa Tengah terdengar suara dentuman yang tentunya membuat geger masyarakat. Suara itu terdengar pada Senin, 11 Mei 2020 dini hari. Warga menduga jika suara itu berasal dari kejadian gempa tektonik.

Dikutip dari Liputan6.com, Senin, 11 Mei 2020, suara dentuman itu disebut-sebut muncul dalam kurun waktu 00.45 WIB sampai dengan 01.15 WIB. Menurut Daryono Kabid Mitigasi Gempa Bumi Dan Tsunami BMKG mengatakan jika, setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah.

"Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik, karena jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa," lanjutnya.

BMKG sendiri saat ini mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa yang tersebarmerata di Jawa Tengah. Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam. "Selanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat." kata dia lagi.

"Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang, seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014," lanjutnya.

Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km. Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

"Ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan," katanya.

Kemungkinan lain suara dentuman berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi. Beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu.

"Suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik," ujarnya menegaskan.