RIAU24.COM -  Penerapan kebijakan lockdown guna menekan angka penyebaran virus corona rupanya tidak selalu menghasilkan berita buruk. 

Dari Prancis diberitakan, ada dua orang anak-anak menemukan emas senilai lebih dari 100.000 euro (Rp1,6 miliar) saat negara tersebut terapkan peraturan isolasi.

Seperti diberitakan BFM TV yang dimuat CNBCIndonesia, kedua anak yang masih berusia sekitar 10 tahun  tersebut membuat penemuan ketika keluarga mereka pergi untuk tinggal dengan kerabat yang lebih tua di kota Vendome di Prancis, sesaat setelah aturan lockdown diberlakukan pada bulan Maret.

Kemudian beberapa hari setelah kedatangan mereka, kedua anak tersebut memutuskan untuk membangun benteng, sebagaimana dilaporkan oleh media BFM TV.

Dan saat membangun benteng, keduanya banyak mencari benda-benda yang bisa mereka gunakan di sekitar rumah. Selama pencarian, anak-anak menemukan dua batang emas yang terbungkus lembaran lama di tumpukan barang-barang almarhum kakek dan neneknya.

Namun ayah kedua anak tersebut mengira bahwa mereka hanya menemukan pemegang pisau antik milik ibunya. Namun, rupanya barang tersebut adalah emas batangan yang masing-masing memiliki berat satu kilogram.

Tak tinggal diam, keluarga mereka langsung menghubungi juru lelang lokal, yang kemudian mengkonfirmasi bahwa itu adalah emas batangan asli.

Emas batangan yang bernilai lebih dari 100.000 euro tersebut akan dilelang di rumah lelang Rouillac di Vendome pada 16 Juni mendatang. Jika digabungkan, kedua emas batang tersebut diperkirakan akan menghasilkan setidaknya 80.000 euro saat lelang berlangsung.

Philippe Rouillac, seorang juru lelang di organisasi itu, mengatakan kepada media BFM bahwa emas batangan tersebut telah dibeli oleh nenek kedua anak tersebut pada tahun 1967 lalu, tetapi dinyatakan hilang sejak saat itu.

"Kami akan menunggu harga emas naik sedikit lagi," katanya. Rouillac menambahkan bahwa pada awal 2020, setiap emas batang akan bernilai sekitar 43.000 euro. Namun pada Juni nanti, nilainya dapat naik menjadi 54.000 euro per satu emas batang.