Bukan Cuma China, Republik Iran Juga Membangkang dan Lanjutkan Proyek Nuklir yang Dilarang Amerika
RIAU24.COM - Bukan hanya China yang tak menurut dengan arahan Amerika Serikat (AS). Republik Iran pada Jumat (29/5/2020) menyebut melanjutkan pengembangan proyek nuklirnya, dan mengabaikan arahan Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan itu.
Dilansir dari Okezone, padahal sebelumnya Amerika Serikat (AS) menyatakan pekan ini akan berlakukan sanksi kepada dua ilmuwan Iran. Televisi pemerintah Iran, yang mengutip pernyataan badan pengembangan nuklir negara itu, menyebut, keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan sejumlah sanksi terhadap kedua ilmuwan nuklir Iran itu mengindikasikan sikap bermusuhan yang berlanjut.
zxc1
Disebut sanksi-sanksi itu justru membulatkan tekad Iran lanjutkan program nuklir. Pernyataan itu mengungkapkan, sanksi-sanksi itu melanggar hukum internasional, demikian diwartakan VOA.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, pada Rabu (27/5/2020), memberlakukan sejumlah sanksi terhadap dua pejabat Badan Tenaga Atom Iran, Majid Agha'i dan Amjad Sazgar, yang terlibat dalam pengembangan dan produksi sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium.
zxc2
Pompeo juga menyebut, sanksi-sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) hanya mengecualikan kerja sama nuklir sipil. Artinya, perusahaan-perusahaan Rusia, Eropa dan China masih bisa terus melanjutkan kerja sama mereka dengan fasilitas-fasilitas nuklir sipil Iran tanpa terkena hukuman Amerika Serikat (AS).
Sejak Amerika Serikat (AS) mundur dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 dengan negara-negara besar dunia, Iran bertahap menjauh dari kesepakatan itu dan mulai menyuntikkan gas uranium ke lebih dari seribu sentrifugalnya. Iran menyebut, pihaknya cuma mau membatalkan proyek nuklir itu kalai Eropa menawarkan cara menghindarkan Iran dari sanksi-sanksi Amerika Serikat (AS).