Pakistan Cabut Status Lockdown, Kasus Orang Positif Terjangkit Covid-19 Langsung Meningkat Tajam
RIAU24.COM - Republik Islam Pakistan sudah mencabut lockdown atau penguncian wilayah pada 9 Mei. Atau tepatnya sekira dua minggu sebelum festival Idul Fitri.
Dilansir dari Okezone, kajian Reuters dari data pemerintah memperlihatkan, lebih dari 20 ribu kasus teridentifikasi dalam tiga minggu sebelum lockdown dicabut. Serta lebih dari dua kali lipat angka itu diidentifikasi dalam tiga minggu setelahnya.
zxc1
Pakistan sudah mengidentifikasi lebih dari 80 ribu kasus Covid-19 dengan 1.770 kematian. "Angka-angka itu mengkhawatirkan, karena menunjukkan kemungkinan penularan luas di bagian-bagian tertentu negara itu," sebut Claire Standley, asisten profesor penelitian di Departemen Kesehatan Internasional Georgetown University mengutip Reuters, Jumat (5 Juni 2020).
Para ahli menyebut langkah-langkah yang dapat mengekang kasus-kasus seperti batasan pada pertemuan keagamaan dan area perbelanjaan yang ramai dan menekankan jarak sosial, harus diberlakukan kembali.
zxc2
Menurut surat yang didapat Reuters, sebuah komite ahli yang didukung oleh departemen kesehatan di provinsi terpadat di Pakistan, Punjab, menyebut kepada pemerintah provinsi bahwa lockdown perlu dilanjutkan.
Menteri Kesehatan Punjab Yasmeen Rashid menuturkan surat tersebut tak diabaikan, tetapi mengesampingkan keputusan Mahkamah Agung bahwa penguncian harus dicabut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya empat minggu lalu menjelang festival paling penting di Pakistan, pemerintah setempat mencabut lockdown yang telah diberlakukan sejak dua bulan lalu.
Perdana Menteri (PM) Imran Khan menyebut memang ada peningkatan infeksi dan kematian. Walau begitu warga Pakistan harus belajar hidup dengan virus corona guna mencegah puluhan juta pekerja harian masuk ke dalam krisis atau lebih buruk.