Viral, Pria Rasis di AS Terkapar Dihajar Pemuda yang Kabarnya Mahasiswa Asal Indonesia
RIAU24.COM - Rekaman video yang menunjukkan anak muda dari etnis Asia diganggu dan diserang pria kulit putih di sebuah ruas jalan di Amerika Serikat (AS), saat ini viral di media sosial.
Namun bukannya menyerah, anak muda yang diduga warga negara Indonesia (WNI) itu balik menyerang. Hasilnya, pria yang sempat mengumbar ujaran kebencian itu malah terkapar.
Dilansir Sindonews, Senin 8 Juni 2020, ada klaim dari pengguna Twitter bahwa anak muda berkemeja hitam yang meladeni pria rasis itu adalah mahasiswa asal Indonesia. Namun belum ada konfirmasi terkait kabar itu.
Perkelahian itu diduga terjadi 2 Juni 2020 di San Diego.
Video perkelahian ini berdurasi sekitar satu menit itu. Awalnya, seorang pria kulit putih dengan kaus abu-abu terlihat memprovokasi seorang anak muda berkemeja hitam. Dalam aksinya, si pria kulit putih itu mengumbar ancaman dan ujaran rasisme.
Si pria kulit putih terlihat agresif dengan berkali-kali menendang anak muda yang begerak muncur.
Pada satu kesempatan anak muda itu mengeluarkan taser atau alat kejut untuk menghentikan serangan.
Sesaat kemudian, mereka adu pukulan dan tendangan. Akhirnya si pria rasis itu akhirnya roboh setelah terkena pukulan pemuda Asia tersebut.
"Tidak dibutuhkan taser yang membuat diri kita berkelahi di San Diego #riots2020 # protes2020," tulis pengguna akun Twitter @Hustle_NBA, yang mengunggah duel itu.
Sementara itu, pengguna akun Twitter @henrysubiakto menulis bahwa anak muda berkemeja hitam yang merobohkan pria pengumbar rasisme itu adalah seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang berada di AS.
"Mahasiswa Indonesia di AS ini diserang mahasiswa kulit putih. Si bule tdk (tidak) nyangka kalau anak Indonesia itu sejak SMA sdh (sudah) terbiasa tawuran," tulisnya, Minggu (7/6/2020) kemarin.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah berkomunikasi dengan perwakilan Republik Indonesia dan komunitas-komunitas masyarakat Indonesia di AS. Namun, dugaan bahwa anak muda itu mahasiswa Indonesia belum bisa dikonfirmasi.
Ironisnya, kejadian itu berlangsung di saat AS sedang dilanda demo massal melawan rasisme.
Demo yang diwarnai kerusuhan di hampur seluruh wilayah Amerika ini dipicu kematian pria kulit hitam George Floyd setelah lehernya dicekik polisi kulit putih dengan lututnya. ***