RIAU24.COM -  Pencitraan memang sebuah hal yang perlu dilakukan di dunia politik. Tapi, bukan berarti seseorang yang masuk dunia politik, cukup dengan hanya mengandalkan pencitraan itu saja. Apalagi jika hendak memimpin rakyat. Seseorang dituntut memiliki “operational leadership”. Bila tidak puanya, sebaiknya jangan bermimpi jadi pemimpin. 

Penilaian itu dilontarkan ekonomi senior Dr Rizal Ramli. Rizal mengaku dirinya mendapat banyak pertanyaan mengenai pentingnya pencitraan di dunia politik. 

“Sering banyak yang bertanya, “apakah pencitraan perlu dalam politik?”. Jawabanya: ya sudah tentu!” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa 28 Juli 2020. 

Dilansir sindonews, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu juga menekankan, modal pencitraan saja tidak cukup. Seorang politisi atau pemimpin wajib hukumnya memiliki karakter dan visi untuk memperbaiki keadaan. 

Lebih rinci, Rizal Ramli menyebutkan, seorang pemimpin harus punya “operational leadership”. Jika syarat itu tidak dimiliki, Rizal Ramli memohon kepada mereka yang hendak jadi politisi atau pemimpin rakyat untuk mengurungkan niat. Sebab dapat dipastikan kehidupan rakyat akan semakin jauh dari kata sejahtera saat mereka pimpin. 

“Kalau modalnya hanya pencitraan, tanpa karakter, tanpa visi perbaikan dan tanpa “operasional leadership”, tolong kasihani rakyat karena kehidupan rakyat tidak akan lebih sejahtera,” tutupnya.***