Menu

Soal Pembakaran Poster Habib Rizieq, Boedi Djarot: Saya Enggak Tahu Hanya Jadi Penonton Saja

Bisma Rizal 29 Jul 2020, 17:57
Soal Pembakaran Poster Habib Rizieq, Boedi Djarot: Saya Enggak Tahu Hanya Jadi Penonton Saja (foto/int)
Soal Pembakaran Poster Habib Rizieq, Boedi Djarot: Saya Enggak Tahu Hanya Jadi Penonton Saja (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot menyatakan, hanya menjadi penonton beberapa rekannya melakukan pembakaran poster Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Muhammad Rizieq Shihab.

Aksi pembakaran poster dalam bentuk spanduk digital printing itu dilakukan sebagai aksi memperingati kerusuhan 27 Juli alias kudatuli, di depan Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Senin (27/7/2020) lalu. Atas aksi tersebut FPI dan barisan 212 pun melaporkan ke kepolisian.

zxc1

Boedi menjelaskan, memang pihaknya membawa poster besar bergambar wajah Rizieq sebagai alat peraga aksi peringatan. Dalam poster tersebut bertuliskan "Saatnya Rakyat Lawan Khilafah" di bagian tengah dan "Kawal Pancasila dan NKRI" pada bagian bawah poster.

Ia menyebutkan, awalnya memerintahkan kepada massa aksi untuk meletakkan berbagai spanduk yang dibawa oleh massa di pagar Kompleks MPR/DPR.

"Jadi siapapun yang bikin tolong ditaruh di atas, di pagar DPR yang dijaga oleh polisi. Artinya kalau dijaga polisi aman, ga bisa diambil oleh siapapun," katanya kepada wartawan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).

zxc2

Tak beberapa lama, ia mengaku terkejut bahwa poster tersebut sudah dicabut dari atas pagar Kompleks MPR/DPR. Kemudian, diletakkan oleh massa di bawah aspal.


"Saya enggak tahu [siapa yang mencabutnya]. Namanya juga amarah, spanduk itu ada yang nyeret langsung ditaruh di lantai," kata dia.

Tetapi, ia mengaku, memberikan orasi bahwa Habib Rizieq telah mengkhianati negeri dengan tidak menerima kemenangan Joko Widodo di pilpres.

Massa aksi pun melempari poster Rizieq dengan kotoran. Lalu mereka berusaha menyobek dan membakarnya.

"Saya enggak tahu. Waktu itu saya diam nonton. Jadi penonton saja," kata Boedi.

Ia pun mengklaim, tidak menginstruksikan massa aksi untuk  membakar poster Rizieq Shihab tersebut. Namun, ia tak bisa menghentikan kejadian pembakaran poster karena massa sudah dipenuhi oleh kemarahan.

"Saya tak mau membakar. Tapi kalau saya menghentikan mereka, jatuh wibawa saya. Silakan saja, namanya juga orang marah," kata Boedi.

Kasus percobaan poster Rizieq dibakar sempat viral di media sosial. FPI, PA 212, dan GNPF Ulama pun berencana melaporkannya ke kepolisian.

Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan GNPF Ulama akan menempuh jalur hukum usai aksi pembakaran poster Rizieq Shihab tersebut.

Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan pihaknya akan mengedepankan proses hukum dalam menyikapi aksi yang diduga dipimpin pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot.

"Mengecam dan mengutuk keras pelaku penghinaan dan pelecehan terhadap IB HRS di depan gedung DPR/MPR RI. FPI, GNPF Ulama, dan PA 212 akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian," kata dia, lewat keterangan tertulis, Rabu (29/7/2020).

Slamet mendesak aparat penegak hukum segera memproses kejadian poster Rizieq dibakar tersebut. Di saat yang sama, ia mengimbau umat Islam untuk mengedepankan proses hukum dalam menyikapi penghinaan Rizieq.

Dia menyayangkan aksi pembakaran poster Rizieq disertai pernyataan menolak kedatangannya. Slamet menuturkan Rizieq juga warga negara Indonesia yang berhak pulang ke Tanah Air tanpa ancaman dari pihak manapun.

Slamet menegaskan pihaknya tak akan tinggal diam dengan aksi penghinaan terhadap imam besar mereka. Mereka merapatkan barisan untuk membela sang imam besar setelah mengetahui poster Rizieq dibakar.