Video Tentara China Nangis Saat Dikirim ke Daerah Konflik Viral, Netizen Taiwan Ramai Mengejek
RIAU24.COM - Tentara China kini menjadi bahan olok-olokan netizen manca negara gat-gara video yang memperlihatkan beberapa tentara China menangis ketika dalam perjalanan ke wilayah perbatasan yang disengketakan dengan India, viral di media sosia.
Terlihat personel Tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang diangkut dengan bus sambil menyanyikan lagu patriotik China "Bunga Hijau di Angkatan Darat". Semua tentara terlihat emosional, beberapa dari mereka menangis secara terbuka.
Taiwan News dan Liberty Times, surat kabar anti-Beijing di Taiwan, melaporkan adegan para tentara China yang menangis di dekat perbatasan India tersebut.
"Ketika ketegangan terus membara di perbatasan China-India, sebuah video muncul pada hari Minggu (20 September) yang menunjukkan tentara PLA menangis saat mereka dikerahkan ke perbatasan," tulis Taiwan News.
Beijing mengirim pasukan ke area perbatasan China-India di Ladakh setelah pada 15 Juni lalu pasukan kedua negara terlibat bentrok mematikan di Lembah Sungai Galwan yang diperebutkan. Sekitar 20 tentara India tewas, sedangkan pihak China tidak mengonfirmasi perihal jumlah tentaranya yang tewas atau pun luka.
Zaid Hamid, seorang komedian Pakistan, mem-posting ulang video tersebut dengan komentar; "Kami Pakistan mendukung Anda, China. Tetap Berani”.
Namun menurut Taiwan News, komentar komedian itu sebenarnya mengolok-olok tentara muda China tersebut. Beberapa pengguna media sosial di India pun mengunggah video tersebut untuk bahan ejekan. Namun Global Times, sebuah surat kabar China yang dikendalikan pemerintah, menolak laporan media Taiwan.
"Pada saat itu, mereka mengucapkan selamat tinggal kepada orang tua mereka dan menyanyikan lagu militer terkenal 'Bunga Hijau di Angkatan Darat', dan mereka menyanyikan 'Pulanglah saat kamu merayakan pekerjaanmu', benar-benar bertentangan dengan suasana hati yang dibuat oleh media Taiwan," tulis Global Times dalam laporannya yang dikutip express.co.uk, Kamis (24/9/2020).
Global Times menambahkan media Taiwan telah mencoba menggunakan semua jenis petunjuk eksplisit untuk membentuk citra pejuang PLA yang takut perang.
Beijing menolak untuk mengakui kemerdekaan politik Taiwan, yang dianggapnya sebagai bagian integral dari China.****