Menu

Produksi Saffron Menurun, Ladang dan Pertumbuhan Menyusut di Kashmir

Devi 13 Mar 2021, 16:18
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes
Perannya adalah memisahkan benang kunyit halus dari bunganya. Setiap benang terdiri dari tiga helai dan masing-masing harus dipetik dari bunga dengan benar. Benang tersebut kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Mereka juga perlu disebarkan secara merata pada ketebalan tertentu di atas lembaran putih. Untaian tersebut kemudian diawetkan dengan kain katun sehingga udara dapat terus melewatinya untuk menghindari penumpukan kelembapan dan pembusukan. Keluarga duduk sepanjang malam untuk menyelesaikannya.

Bunga, yang mekar selama satu atau dua minggu sekitar awal November, dipetik setelah matahari terbit. Benih kunyit ditanam selama sekitar empat tahun. Para pembudidaya harus menggali tanah sebanyak tiga kali sebelum tanah menghasilkan kunyit. Itu dilakukan pada bulan Juni, Agustus dan September. Setelah empat tahun, benih yang lama dibuang dan yang baru disemai di sana.

Pada Juli tahun lalu, administrasi J&K telah mengeluarkan sertifikat pendaftaran indikasi geografis (GI) untuk saffron yang ditanam di lembah Kashmir, bahkan ketika tanaman saffron mengalami penurunan produksinya serta menyusutnya lahan yang ditanami.

Kepala Dinas Pertanian Pulwama Mohammad Qasim Ghani mengatakan produksi tahunan yang dihitung pada akhir tahun 2020 untuk rempah-rempah yang paling mahal mencapai 13,2 metrik ton. “Ini adalah hasil tertinggi dalam satu dekade untuk sektor di lembah ini. Penghargaan untuk peningkatan produksi diberikan kepada Misi Nasional Saffron yang diluncurkan pada tahun 2010 di mana peremajaan akar tanaman dan irigasi sprinkler diluncurkan, ”katanya.

Mengomentari berfungsinya proyek irigasi Taburan, petugas mengatakan dari 109 sumur bor, 57 di antaranya sudah berfungsi di Kabupaten Pulwama. “Kami juga sedang mengerjakan yang lain,” kata Ghani.

Halaman: 45Lihat Semua