Tak Mau Islam Dikaitkan dengan Aksi Bom Bunuh Diri, Fahri Hamzah: Plis, Sebut Mereka Teroris Saja!
RIAU24.COM - Bom bunuh diri di Makassar tak bisa lepas dari konsep 'agama apa' yang dianut pelaku.
Terlebih yang di bom adalah gereja, sehingga tampak semakin jelas bahwa agama ini tengah menyerang agama lainnya.
zxc1
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menghimbau agar pelaku pemboman tidak lagi disangkut pautkan dengan agama. Pasalnya, menurut dia, terlepas dari agama apa yang dianut pelaku, tindakan seperti adalah perbuatan yang dimaksudkan untuk merusak persatuan.
"Teroris jangan lagi dihubungkan dengan agama, mereka adalah jiwa kosong yang diselundupkan ke dalam bangsa kita yang cinta damai dan persaudaraan. Mereka ini penyusup yang bermaksud merusak barisan," ujar Fahri melalui akun Twitternya, Selasa (30/3).
Fahri Hamzah mengatakan, seringkali kita mengidentifikasi teroris lewat agamanya, padahal, yang menjadi masalah adalah jiwa para pelaku yang dinilainya mengidap kelainan sehingga besar potensi untuk melakukan hal demikian.
"Jiwa kosong itu akan menemukan jalan untuk memitigasi potensi teroris di depan kita. Dan jiwa kosong biasanya diisi oleh yang frustasi atau mengidap kelainan jiwa. Tapi dipakaikan 'identitas' yang mirip identitas agama," imbuhnya.
Fahri Hamzah mengusulkan agar penggunaan kata-kata yang merujuk pada pelaku teroris yang kerap gunakan bahasa Arab seperti; Jamaah, Amaliyah, dan Asharullah dihentikan.
"Saya usul dihentikan penggunaan kata-kata kelompok, jaringan, dll apalagi memakai bahasa Arab; jamaah, amaliyah, asharullah, dll. Plis, sebut mereka TERORIS saja! Lalu identifikasi nama, lacak ke keluarga dan tetangganya supaya kita tidak terjebak menyeret agama dan warga umumnya," ujar Fahri.
Sebabnya, menurut Fahri, hal seperti pemboman ini tak hanya merugikan satu pihak melaikan seluruh pihak termasuk agama Islam itu sendiri.
"Sebab mereka yang menginginkan agar terorisme diakui sebagai hasil atau terkait dengan agama Islam di Indonesia sesungguhnya adalah yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Republik ini. Padahal kalangan Islam merasa rugi atas kegiatan teroris yang dikait-kaitkan tak ada henti," tukasnya.